Sukses

Pimpinan Pesantren se-Jawa, Madura, Bali Minta Said Aqil Kembali Maju Jadi Ketum PBNU

Dalam deklarasi tersebut juga tertulis bila banyak alasan dan capaian yang dibuat Said Aqil Siroj selama kepemimpinanya di PBNU.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pesantren Nahdathul Ulama (NU) se Jawa, Madura dan Bal memberikan dukung kepada Said Aqil Siradj agar kembali maju dalam pencalonan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU pada akhir Desember mendatang.

Hal tersebut terungkap dalam deklarasi dukungan di Halaqah Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura, dan Bali di Pesantren Asshidiqiyah 2, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Selasa (16/11/2021).

"Halaqah Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura dan Bali meminta kesediaan Prof KH Said Aqil Siroj untuk berkenan kembali memimpin NU untuk periode 2021-2026," tutur Luqman HD Attarmasi, juru bicara Halaqah Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura dan Bali.

Dalam deklarasi tersebut juga tertulis bila banyak alasan dan capaian yang dibuat Said Aqil Siroj selama kepemimpinanya di PBNU. Terlebih, Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura dan Bali menginginkan pemimpin PBNU yang memiliki figur yang mewakili sanad keilmuan dan perjuangan para ulama.

"Lalu, menjiwai prinsip tawassuth, tawazun, tasamuh, i'tidal dalam rangka mengemban tanggung jawab keagamaan dan juga kebangsaan," kata Luqman.

Bukan hanya harus memilih calon pemimpin selanjutnya, Halaqah Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura dan Bali juga berharap, menjunjung tinggi kemuliaan muktamar NU.

"Muktamar NU adalah forum tertinggi para ulama dan masyayikh NU. Karena itu kami berharap muktamar berlangsung dengan tetap menjaga marwag dan akhlak keulamaan," tutur Luqman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Rutin Gelar Silaturahmi

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Asshidiqiyah 2, Muhammad Ulil Abshor mengatakan, Halaqah Gus-gus Pengasuh Pesantren NU se-Jawa, Madura dan Bali adalah wadah yang sudah lama ada.

"Kami sudah lama ada dan rutin menggelar silahturahmi seperti ini, dan juga tersebar di luar pulau Jawa-Bali, seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, jadi kalau ada yang ngaku-ngaku mengusung di luar KH. Said Aqil, itu bukan dari kami," ujarnya.