Liputan6.com, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM Iptek) kembali menggelar penganugerahan Habibie Prize 2021.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan, penganugerahan Habibie prize tahun 2021 ini terdapat lima kategori bidang iptek dan inovasi yang diperebutkan. Yakni ilmu dasar; ilmu kedokteran dan bioteknologi; ilmu rekayasa; ilmu ekonomi, sosial, politik, dan hukum;Â serta ilmu filsafat, agama, dan kebudayaan.
Advertisement
Baca Juga
"Tahun ini terdapat total 90 kandidat dari kelima bidang ilmu tersebut, yang kemudian diseleksi dan dinilai oleh dewan juri yang kemudian ditetapkan dalam suatu rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Panitia/Dewan Juri Habibie Prize 2021," kata Handoko di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Dia mengharapkan, penerima Habibie Prize 2021 dapat terus produktif menghasilkan karya-karya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
"Semoga penerima Habibie Prize, sebagai putra putri bangsa terbaik dalam bidang iptek dapat menjadi inspirasi dan pemimpin bangsa Indonesia dalam kemajuan iptek di tengah perkembangan global," jelas dia.
4 Penerima Penghargaan
Penerima penghargaan tersebut adalah, dalam Bidang Ilmu Dasar yaitu Muhammad Hanafi, Bidang Kedokteran yaitu Nicolaas C Budhiparama, Bidang Ilmu Rekayasa Subagyo, dan Bidang Ilmu Kebudayaan yakni Nyoman Nuarta.
Habibie Prize merupakan penghargaan yang diberikan kepada perseorangan yang mempunyai keunggulan tinggi di bidang Iptek dengan kriteria yang sangat tinggi, serta mampu menghasilkan temuan-temuan baru di bidangnya untuk kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia.
Sebelum berganti nama menjadi Habibie Prize pada tahun 2020, ajang penghargaan iptek paling bergengsi di Indonesia ini dikenal dengan nama Habibie Award.
Sejarah Habibie Award dimulai saat Keluarga Baharuddin Jusuf Habibie mendirikan Yayasan SDM IPTEK pada tanggal 12 Mei 1997 untuk memberikan Habibie Award. Sejak pelaksanaan pertama di Tahun 1999 hingga 2020, anugerah ini telah diberikan kepada 71 ilmuwan.
Advertisement