Liputan6.com, Jakarta Menanam puluhan pohon pisang di jalan yang rusak dilakukan warga Jalan Karang Sambung, RT 08 RW 04, Kampung Sukamahi, Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Aksi tersebut sebagai luapan kekesalan warga lantaran jalan tak kunjung diperbaiki.
Menurut koordinator aksi, Sidik Jayadi (39), sudah empat tahun terakhir jalan semakin rusak dan tak pernah mendapat perbaikan dari pemerintah daerah. Padahal kerusakan jalan terbilang panjang, yakni sekitar 1 kilometer.
"Sudah kurang lebih hampir 4 tahun yang lalu dari tahun 2018 (belum diperbaiki)," kata Sidik, Rabu (17/11 /2021).
Advertisement
Baca Juga
Kondisi jalan yang rusak semakin membahayakan pengendara terlebih saat hujan turun, karena bertambah licin dan berlumpur.
"Apalagi kalau musim penghujan kaya sekarang ini, udah licin, malah kubangannya juga lumayan dalam," akunya.
Yang lebih memprihatinkan, lanjutnya, kondisi jalan bila tergenang air membuat lubang-lubang tersebut tidak terlihat. Hal ini tentu membahayakan pengendara ketika melintas, karena kesulitan mengendalikan kendaraannya. Terlebih bagi pengendara yang belum mengetahui kondisi jalan.
"Sudah pernah ada korban meninggal satu orang. Tapi kalau yang jatuh-jatuh, sudah sering," ungkap Sidik.
Karena bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki, warga yang kesal beramai-ramai menanam pohon pisang di jalan rusak tersebut. Warga merasa diabaikan oleh pemerintah daerah yang tak pernah menanggapi keluhan mereka.
"Motivasi aksi ini sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah. Jadi jalan ini kalau tidak mau diurus, tidak mau dibangun, lebih cocok ditanami pisang karena lebih bermanfaat bagi masyarakat," sindirnya.
Dana Perbaikan Jalan Dialihkan
Menanggapi aksi tersebut, Camat Serang Baru, Saba Mirtono, mengaku anggaran untuk perbaikan Jalan Karang Sambung sebenarnya sudah masuk APBD 2021. Namun, dana tersebut terpaksa dialihkan karena adanya refocusing anggaran.
"Untuk saat ini kami dari kecamatan meminta warga maupun pengguna jalan untuk dapat bersabar. Kami juga sudah mencari solusi dengan jalan alternatif yang sudah ada, tidak jauh dari jalan rusak tersebut," ujar dia.
Saba menegaskan, pihaknya masih terus berusaha untuk jalan dapat diperbaiki secepatnya karena kondisinya memang sudah sangat memprihatinkan.
"Mudah-mudahan pada tahun 2022 jalan dapat diperbaiki karena memang kondisinya yang sudah tidak layak," ujarnya.Â
Â
Advertisement