Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil jajaran direksi dan komisaris Pertamina, dalam rapat arahan yang membahas penggunaan energi fosil. Jokowi meminta, Indonesia dalam waktu dekat dapat memiliki grand design mobil listrik sebagai alih bahan bakar konvensional.
"Pertamina bisnisnya berada pada minyak dan gas yang mau tidak mau juga terkena imbas kalau semua mengarahnya ke mobil listrik. Sebab itu grand design harus disiapkan," kata Jokowi dalam rapat pengarahan 16 November yang baru disiarkan di kanal Youtube Sekeretariat Presiden, Sabtu (20/11/2021).
Baca Juga
Jokowi mengaku, keinginannya didasari dari hasil pertemuannya dengan sejumlah kepala G20 di Roma dan COP26 di Glasgow. Menurut Jokowi, negara maju sudah membuat regulasi dengan beleid negara untuk segera meninggalkan energi fosil dan beralih ke listrik.
Advertisement
"Kita juga harus siap, tidak bisa ditunda karena ini kerja cepet-cepetan, karena siapa yang bisa mengambil peran secepatnya itu yang akan mendapatkan keuntungan," ujar Jokowi.
Tak Bisa Kerjakan Sendiri
Meski begitu, Jokowi mengakui Indonesia tidak bisa mengerjakan mobil listrik sendirian. Sehingga, perlu bantuan negara maju.
"Kita bicara dengan mereka, Joe Biden (Presiden Amerika), Boris Jhonson (PM Inggris), negara berkembang tidak bisa selesaikan (tanpa bantuan) dan mereka tampaknya sudah mau (bantu) dari janji tiap tahun USD 100 M untuk seluruh dunia, (tapi) jangan hanya berikan bayangan angka, tapi duit tidak nongol," kata Jokowi menandasi.
Advertisement