Sukses

Anggrek Hitam Kutai Barat Terancam Punah

Beberapa tahun silam, habitat tanaman anggrek hutan mencapai 5.000 hektare di empat kecamatan di Kutai Barat, Kaltim. Pemerintah diharapkan memperhatikan kelestarian tanaman yang menarik turis ini.

Liputan6.com, Kutai Barat: Tanaman anggrek hitam yang banyak tumbuh di kampung Sekolaq Darat, Kutai Barat, Kalimantan Timur, kini terancam punah. Padahal, beberapa tahun silam, total luas areal yang ditumbuhi tanaman hias langka ini mencapai 5.000 hektare yang tersebar di empat kecamatan: Kecamatan Barong Tongko, Muara Pahau, Melak, dan Damai. Namun, gara-gara kebakaran hutan pada 1983, 1987, dan 1997, lahan anggrek hitam di Kutai Barat tinggal 10 hektare.

Sekadar diketahui, anggrek hitam tumbuh di tanah pasir yang berhumus tebal menyerupai gambut. Berbatang gepeng, daun hijau muda dengan bunga berwarna hitam. Tumbuhan ini hidup menempel di batang pohon-pohon kecil, seperti pohon laras, wai, nyerepai, klebetiq, gronggong, dan laban. Meski hidup menempel, anggrek hitam tak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya. Diharapkan, pemerintah serius melestarikan tanaman yang terdapat di taman-taman se-Kutai Barat ini. Sebab, selain langka, tanaman hias ini juga sering mengundang turis mancanegara berkunjung.(MTA/Polmart Aritonang)