Sukses

Wagub DKI Jakarta Imbau Warga Ciracas yang Mampu Bantu Buat Septic Tank

Ahmad Riza Patria mengimbau warga Ciracas Jakarta Timur yang mampu bisa membantu sesama warga untuk membangun septic tank.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau warga Ciracas Jakarta Timur yang mampu bisa membantu sesama warga untuk membangun septic tank.

Hal ini disampaikannya, menyusul 544 rumah membuang limbah tinja langsung ke kali karena tidak memiliki septic tank. Adapun itu mengacu dari data Kecamatan Cicaras.

"Warga yang mampu harus berikan bantuan juga kepada warga yang tidak mampu di antaranya soal septic tank," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin 22 November 2021.

Politikus Gerindra itu mengingatkan, membuang limbah tinja secara langsung ke kali akan membahayakan kesehatan warga sekitar dan menimbulkan beragam penyakit.

Riza juga meminta perangkat daerah setempat seperti camat dan lurah untuk menemukan solusi bagi warga Ciracas yang tidak memiliki septic tank di rumah masing-masing.

"Pak Camat, Sekcam (Sekretaris Camat) dan lurah setempat akan mencarikan solusi dengan cara menghimpun dana dari donator dari warga setempat yang berkemampuan membantu warga yang tidak mampu membuat septic tank," kata Riza.

 

2 dari 2 halaman

Banyak Buang ke Sungai

Sebelumnya, Camat Ciracas, Jakarta Timur Mamad, menyatakan masih banyak rumah warga yang ada di wilayahnya yang belum memiliki septic tank dan membuang tinja ke sungai.

Mamad menyebut masih ada ratusan rumah warga yang membuang limbah atau kotorannya ke aliran kali karena belum memiliki septic tank.

"Kalau jamban di dalam rumah tapi salurannya ke kali, itu masih banyak," ujar Mamad seperti dikutip dari Antara, Rabu (17/11/2021).

Sebanyak 544 rumah, belum memiliki septic tank. Dari jumlah tersebut paling banyak di Kelurahan Rambutan dan Ciracas.

Mamad mengatakan, pihaknya berencana membangun septic tank di Kecamatan Ciracas melalui bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PAL Jaya dan unit terkait.

"Bersamaan juga karena kami ingin melakukan percepatan. Kami pakai donasi kemanusiaan, untuk orang yang enggak mampu kami bikinkan. Sehingga masih sekitar 544 rumah," ujar Mamad.

Mamad juga menjelaskan saat ini sudah tidak ada lagi WC Helikopter di wilayahnya. WC Helikopter adalah tempat buang air besar dan kecil yang ada di tepi Kali Cipinang.

Sejak tahun 2020 pihaknya telah menjalankan program penghapusan WC Helikopter yang berada di pinggiran Kali Cipinang, agar warga tak buang air besar atau tinja di kali. "Kalau pengertian WC Helikopter atau jamban di atas kali saat ini sudah enggak ada," kata Mamad.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com