Sukses

Cerita di Balik Penembakan 2 Orang di Exit Tol Bintaro oleh Ipda OS

Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap penembakan terjadi di exit Tol Bintaro. Satu dari dua orang yang tertembak, meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di RS Polri.

Liputan6.com, Jakarta Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap penembakan terjadi di exit Tol Bintaro. Satu dari dua orang yang tertembak, meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Polri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat menerangkan, ia telah memeriksa sejumlah saksi berkaitan kasus penembakan Bintaro ini. Salah satu saksi disebutnya adalah O pekerja swasta yang mengetahui kejadian itu secara persis.

Tubagus Ade menjelaskan berdasarkan keterangan saksi, O melapor secara lisan kepada seorang anggota berinisial Ipda OS.

Tubagus Ade menyebut, Ipda OS adalah seorang anggota Sat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya. Saat kejadian, dia sedang berada di Kantor PJR induk 4, Pesanggarahan Jaksel.

Tubagus Ade menggulang kembali pengakuan dari O kepada penyidik. O mengaku merasa terancam karena dibuntuti beberapa unit mobil sejak keluar dari hotel di kawasan Sentul, Bogor.

Tubagus Ade mengatakan, O menuju ke Kantor PJR Induk 4 sesuai yang diarahkan Ipda OS.

Tubagus mengatakan, terjadilah keributan di lokasi. Tubagus mengatakan, bahkan ada yang mau ditabrak oleh orang-orang yang mengikuti O tadi.

Tubagus mengatakan, Ipda OS lantas memuntahkan dua kali tembakan. Peluru itu pun mengenai dua orang korban yakni PP dan MA.

"Masih keterangan saksi, saksi ini mau ditabrak kemudian terjadi tembakan sebanyak dua kali yang mengenai dua korban," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Pasal Sangkaan

Atas perbuatannya, Ipda OS dipersangkakan melanggar Pasal 170 KUHP dan 351 ayat 3 KUHP. Tubagus Ade mengatakan, penyelidikan masih bergulir. Dalam hal ini, ia turut menggandeng Divisi Propam Mabes Polri dan Bidang Propam Mabes Polri.

"Karena pelaku adalah anggota polri. Benarkan peristiwa penembakan itu? Rekan-rekan media mohon bersabar masih di dalami penyelidikan mendalam," terang dia.

Tubagus Ade kembali menegaskan, penembakan terjadi dilatar belakangi adanya laporan masyarakat yang merasa resah dengan ulah kedua korban.

"Ada masyarakat yang merasa dirinya khawatir. Kekhawatiran itu timbul karena mobil diikuti beberapa unit mobil secara terus-menerus sampai kepada dia melaporkan polisi," tandas dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, Ipda OS merupakan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya. Saat ini, bertugas di Sat PJR.

"Makanya tadi kan pada saat saksi terlapor menghubungi temannya Ipda OS berdinas di Induk 4 Sat PJR. Maka diarahkan ke sana," tandas dia.