Liputan6.com, Jakarta Kerja sama untuk menghasilkan produk petani, UMKM, dan komunitas lokal di seluruh Indonesia, dalam rangka mengembangkan bisnis inklusif, dilakukan oleh pelaku usaha usulan Kementerian Koperasi dan UKM Lewi’s Organics (PT Profil Mitra Abadi).
Dengan adanya kerja sama itu, PT Profil Mitra Abadi dinobatkan sebagai Inclusive Business Awardee pada The ASEAN Business Awards (ABA) 2021. Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan apresiasi terhadap ABA 2021 yang digelar pada 30 November 2021 di Brunei Darussalam.
Baca Juga
"Kami menyambut baik PT Profil Mitra Abadi (PMA) yang merupakan produsen dan eksportir produk bahan makanan dan snack organik yang berpusat di Tangerang Selatan, bisa meraih Inclusive Business Awardee pada ABA 2021," kata Teten pada Kamis (2/12).
Advertisement
The ABA diselenggarakan selama lebih dari 10 tahun yang bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi pelaku usaha atas berkontribusinya kancah ASEAN.
Penghargaan dinominasikan melalui konsultasi dengan ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSME) dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
Adapun salah satu kategori yang diumumkan pada acara tersebut adalah Inclusive Business (IB) Award. Penghargaan tersebut menyoroti contoh best practice dari model usaha yang dirancang tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemecahan masalah kemiskinan melalui perluasan keterlibatan masyarakat miskin/base of pyramid (BOP) untuk masuk rantai nilai.
"Pengembangan bisnis inklusif membuka peluang yang sangat besar dalam memutar roda perekonomian. Bisnis inklusif menjadi topik yang hangat baik di tingkat nasional maupun ASEAN. Saat ini, dalam forum ACCMSMEs pun terdapat beberapa project yang mendorong tumbuh kembangnya bisnis inklusif," katanya.
The ABA Judges memilih 10 IB Awardees/pemenang dari setiap negara ASEAN. Perwakilan dari Indonesia adalah Lewi's Organics (PT Profil Mitra Abadi) sebagai IB Awardee.
"Penghargaan IB Award ini tentunya menjadi bentuk dukungan Kementerian Koperasi dan UKM selaku focal point ACCMSME Indonesia dalam mendorong semangat dan pertumbuhan ekonomi melalui inclusive business," katanya.
PMA tercatat telah melakukan kegiatan ekspor sejak 1998 ke Eropa, Amerika Serikat, serta beberapa negara lainnya. Beberapa produk yang dihasilkan dan diekspor oleh PMA antara lain adalah Gula Kelapa Organik, Kacang Tanah Organik, Keripik Buah Organik, Sirup Nira Lontar Organik, Keripik Singkong Organik serta beberapa produk organik lainnya.
PMA berkomitmen untuk menghasilkan produk organik unggulan dari seluruh Indonesia berkualitas premium yang diproduksi dengan metode bebas bahan kimia, ramah lingkungan, serta berkelanjutan.
Saat ini, PMA bekerja sama dengan lebih dari 5.000 petani yang mencakup lahan seluas ±1.000 (seribu) Ha, dengan hasil panen petani sebesar lebih dari 10 ribu ton per tahun dari berbagai komoditas.
Selain mendistribusi kepada pasar ekspor, PMA juga melakukan distribusi terhadap pasar lokal melalui Lewi’s Organics, yaitu sebuah unit usaha dan brand, yang mendistribusi dan memasarkan produk-produk organik, sehat, dan berkualitas ekspor di Indonesia.
Lewi’s Organics memiliki visi untuk menjadi wadah edukasi bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki gaya hidup yang sehat dan memberikan perhatian lebih terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Dalam komitmen bisnisnya, PMA tidak bekerja sendiri, melainkan menghasilkan produk dengan cara bekerja sama secara langsung dengan petani, UMKM, dan komunitas lokal di seluruh Indonesia.
"Cara ini terbukti efektif untuk meningkatkan taraf hidup para petani dan masyarakat lokal, terutama di wilayah pedesaan" katanya.
Beberapa kontribusi yang dilakukan oleh PMA terhadap masyarakat lokal di antaranya adalah membeli hasil dari petani lokal dengan harga yang disepakati kedua pihak.
Juga menyediakan dukungan dana finansial untuk modal pengembangan tanpa dikenakan bunga, dan merupakan perusahaan yang bersertifikasi Fair Trade, dimana perdagangan secara adil merupakan fundamental yang harus dijaga.
Selain itu PMA menjamin volume pembelian tahunan kepada petani, mendukung wanita-wanita lokal untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan keluarga, menyediakan pelatihan dan transfer ilmu kepada seluruh petani dan masyarakat lokal yang tergabung.
Termasuk tak lepas tangan untuk melakukan monitoring terhadap petani dalam rangka metode produksi yang baik serta berkelanjutan. Bekerja sama dengan berbagai petani dan komunitas lokal sangat membantu PMA dalam rangka pembagian porsi tanggung jawab, sekaligus meningkatkan profesionalisme di tingkat masyarakat.
Teten berharap akan lebih banyak muncul pengusaha-pengusaha baru yang melibatkan kontribusi masyarakat menengah ke bawah secara riil dan juga memberikan hasil yang nyata bagi masyarakat lokal, baik secara ekonomi, sosial, maupun ilmu pengetahuan.
(*)