Liputan6.com, Jakarta Peran penting seorang ibu adalah menciptakan keluarga yang sehat, berdaya guna, dan bermanfaat demi berlangsungnya kehidupan umat manusia. Upaya ini salah satunya dengan menciptakan dan mengatur pola makan keluarga.
Baca Juga
Demikian disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian dalam Podcast Obrolan Santai Kader Inspiratif (ObraS KaIN) PKK yang diwakili Ketua Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Pusat Irma Zainal, Kamis (2/12/2021).
Advertisement
ObraS KaIN PKK edisi ke-16 dengan tema “IBU CERDAS & TERAMPIL: Siapkan Makanan Beragam, Bergizi, Sehat dan Aman” tersebut digelar melalui Zoom Meeting dan live streaming di kanal Youtube TP PKK Pusat. Podcast yang dipandu Isti Khoriana Karim ini diharapkan menjadi wadah menjalin silaturahmi, sarana diskusi dan bertukar pikiran antara para kader PKK terkait program kerja, serta sebagai sumber informasi tentang berbagai hal terkini yang dikupas secara inspiratif dan bermanfaat.
Lebih lanjut dijelaskan Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian, gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, serta air dalam jumlah yang cukup. Dalam artian tidak berlebihan dan tidak kekurangan.
Makanan bergizi seimbang, lanjut dia, pada prinsipnya mengacu pada "isi piringku" yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan, yakni asupan gizi seimbang yang dapat diperoleh melalui penerapan pola konsumsi makanan beragam, bergizi, sehat, dan aman atau yang dikenal dengan B2SA.
Tentunya, sambung Tri, dengan kebutuhan ini seorang ibu diharapkan memiliki keterampilan dalam menyiapkan menu yang beragam dan seimbang. "Di mana makanan sehat itu merupakan menu yang seimbang. Karena menu seimbang itu pasti menu sehat, akan tetapi menu sehat belum tentu seimbang," tambah Tri.
Dari Pekarangan ke Meja Makan
Sementara itu, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Pusat, Irma Zainal menjelaskan, untuk mendukung capaian tersebut, peran aktif berbagai pihak termasuk PKK diperlukan.
"Peran kader PKK hingga tingkat dasa wisma sangat diharapkan dapat berkontribusi dalam membentuk pola makan B2SA hingga di tingkat desa," ujar Irma.
Selain itu, kata Irma, seluruh pengurus dan kader PKK merupakan agen perubahan sekaligus penggerak untuk menyukseskan dan menggiatkan pola makan dengan memanfaatkan “Dari Pekarangan ke Meja Makan”. Melalui gerakan itu para ibu dapat memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menyediakan gizi yang seimbang, tapi tetap memperhatikan kondisi perekonomian keluarga.
"Pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan," lanjutnya.
Di lain sisi, selaras dengan tema peringatan Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 2021 lalu, bahwa sistem pangan yang berkelanjutan dibutuhkan untuk membangun dunia yang lebih tangguh dalam menghadapi masa depan. Upaya ini dapat dilakukan melalui tindakan masyarakat yang bisa memproduksi gizi dan menjaga lingkungan sehingga terbangun kehidupan yang lebih baik.
Pada kesempatan itu, hadir sebagai narasumber President of World Vegan Organisation (WVO) & Vegan Society of Indonesia (VSI) yang juga ahli gizi alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Susianto Tseng. Dia menjelaskan, isi piring dalam hidangan makanan harus terdiri dari lauk pauk, buah-buahan, sayuran, dan makanan pokok yang seimbang lainnya.
"Selain itu memakan buah dan sayur setiap hari sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta menurunkan kolesterol dan melancarkan pencernaan, untuk itu peran ibu sangat penting dalam hal ini," pungkasnya.
(*)
Advertisement