Sukses

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Dinilai Belum Maksimal Tangani Masalah Lingkungan

Dari aspirasi yang disampaikan oleh komunitas daerah yang hadir, semua sepakat bahwa Pemda, khususnya Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih belum menunjukan keseriusannya untuk menangani masalah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Generasi Melek Politik mengadakan acara webinar perdana yang bertajuk #KamuHarusTagih, Menagih Janji Para Pemimpin Daerah pada Sabtu 27 November 2021 secara daring melalui Zoom.

Dalam kesempatan ini, acara diskusi dilakukan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura-Mamun Amir bersama Komunitas Anak Muda yang berfokus kepada lingkungan.

Keduanya dilantik Rabu, 16 Juni 2021 lalu di Istana Negara. Rusdi Mastura dan Mamun Amir akan menjalankan kepemimpinan di Sulawesi Tengah selama periode 2021-2024.

Penyampaian aspirasi tersebut disampaikan komunitas lokal mengenai kepuasan kinerja terhadap pimpinan daerah terkait isu lingkungan di Sulawesi Tengah dengan dihadiri beberapa Komunitas Anak Muda Daerah yaitu Turun Tangan Palu, YLBH APIK Sulteng, Yayasan Sikola Mombine, JATAM Sulteng, Seangle, dan Sulteng Bergerak.

Sayangnya, pihak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah yang sebelumnya mengkonfirmasi hadir, namun hingga akhir acara tidak hadir.

Dari aspirasi yang disampaikan oleh komunitas daerah yang hadir, semua sepakat bahwa Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih belum menunjukan keseriusannya untuk menangani permasalahan lingkungan di Sulawesi Tengah.

"Belum ada yang terealisasi, permasalahan di Palu nih fokusnya sampah, banyak yang masih sering buang sampah sembarangan karena katanya lokasi pembuangan sampah cenderung jauh," ujar perwakilan dari Turun Tangan Palu Inggit Setiawan, melalui keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).

Serupa dengan pernyataan Inggit, Greafi dari Seangle pun menungkapkan hal serupa.

"Seangle tahun lalu sudah nanya ke pemerintah soal langkah konkret terkait pengelolaan sampah. Tapi sejauh ini belum ada respon dari pemerintah terkait pengelolaan sampah dalam bentuk progam kerja," papar Greafi.

Moh Tauhid dari JATAM Sulteng juga menyayangkan sikap abai pemerintah setempat mengenai penceraman lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas tambang.

"Selain itu, permasalahan limbah tailing yang akan diproses di Laut Morowali juga dinilai akan memperparah pencemaran laut dan berpotensi merusak ekosistem laut. Namun, sampai saat ini belum ada langkah dari pemerintah untuk menanggulanginya," papar Tauhid.

 

2 dari 2 halaman

Sampaikan Kekecewaan

Sebagai penutup, perwakilan dari komunitas Sulteng Bergerak Fredy Onora menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran Gubernur dan Wakil Gubernur Suawesi Tengah maupun perwakilannya.

"Mangkirnya pejabat tersebut disebabkan oleh ketidakpahaman mereka dengan visi misi yang mereka sampaikan saat kampanye," jelas Fredy.

Acara ini merupakan sebuah acara lanjutan dari “Temu Kandidat” yang diselenggarakan oleh Generasi Melek Politik bersama dengan beberapa anak muda daerah untuk bertemu kembali dengan kepala daerah terpilih (bupati atau gubernur) dan mendiskusikan realisasi program kerja mereka, khususnya di bidang lingkungan, selama 9 bulan pertama masa jabatan.

Generasi Melek Politik mengapresiasi komunitas lokal yang hadir dalam agenda #KamuHarusTagih Sulawesi Tengah. Meskipun tidak dihadiri oleh kepala daerah terpilih, namun para perwakilan komunitas yang hadir tetap antusias menyampaikan pendapat mereka.

Generasi Melek Politik juga memaparkan hasil survei untuk menilai kepuasan anak muda Sulawesi Tengah terhadap kinerja Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura dan Wakilnya Mamun Amir.

Berdasarkan hasil survei, 7 dari 10 Responden di Sulawesi Tengah belum melihat keseriusan pemerintah daerah dalam penyelesaian isu lingkungan.