Sukses

38 Fasilitas Pendidikan Terdampak Erupsi Semeru

BNPB mencatat terdapat 2.970 unit rumah yang terdampak erupsi Semeru.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan, terdapat 38 unit fasilitas pendidikan terdampak langsung erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

"Fasilitas pendidikan dari informasi yang kami terima dari Kementerian Pendidikan melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana itu untuk unit pendidikan yang terdampak langsung berjumlah 38 unit," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers daring, Senin (6/12/2021).

Sementara itu, Muhari mencatat terdapat 2.970 unit rumah yang terdampak erupsi Semeru. Dan satu unit infrastruktur umum berupa jembatan.

Di lain pihak, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim telah menyampaikan duka cita atas tragedi yang sampai saat ini menelan 22 korban jiwa itu. Dia mengharapkan supaya para korban terdampak mendapatkan lindungan.

"Turut berduka atas bencana erupsi Gunung Semeru. Semoga masyarakat di sekitar Gunung Semeru, khususnya pelajar, pendidik, dan tenaga kependidikan, selalu dalam perlindungan Tuhan yang Maha Esa," tulis Nadiem melalui akun Instagram pribadinya, Senin (6/12/2021).

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Korban Jiwa Bertambah Jadi 22 Orang

Abdul Muhari juga mengatakan, jumlah korban meninggal dalam bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur bertambah jadi 22 orang.

Mereka masing-masing berada di Kecamatan Pronojiwo ada 14 orang, Candipuro ada delapan orang. 13 Di antaranya sudah dikenali, sementara tujuh lainnya masih dalam proses identifikasi.

  "14 orang meninggal dunia di Pronojiwo itu masih ada lima orang yang belum teridentifikasi. Dua orang itu ada di RSUD Pasirian dan tiga orang lainnya itu ditemukan di RT 16/RW 5 Curakobokan jam 14:15 WIB," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers daring pada Senin (6/12/2021).

Sementara sembilan korban teridentifikasi lainnya yang ditemukan di Desa Pronojiwo saat ini sudah dimakamkan.

"Untuk Kecmatan Candipuro itu ada delapan orang meninggal dunia. Di mana ada satu orang ditemukan di Kebon Deli Selatan jam 15.45 sore ini WIB yang masih belum diidentifikasi," tuturnya.