Sukses

Cari Penyebab Kecelakaan Transjakarta, KNKT Periksa Jam Kerja Pengemudi

KNKT juga akan melakukan audit, mulai dari struktur organisasi karena adanya keterlibatan pihak ketiga atau para mitra.

Liputan6.com, Jakarta Faktor kelalaian manusia diduga jadi penyebab kecelakaan bus Transjakarta dalam hampir sepekan terakhir. Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengaku akan melakukan pemeriksaan terhadap jam kerja para pengemudi.

"Kita lihat memang (jam kerja) karena pengemudi itu tidak secure (aman) juga bagian dari masalah human factor. Mungkin dia agak sembrono jadinya," kata Soerjanto kepada wartawan usai bertemu pihak PT Transjakarta, Selasa (7/12/2021).

Selain soal jam kerja, dia mengaku ada pertanyaan soal divisi keselamatan. Menurut pernyataan Transjakarta, hal itu sudah dimiliki. Namun Soerjanto menyarankan agar divisi tersebut dibentuk secara independen.

"Kita minta unit keselamatan itu independen. Nanti reportingnya langsung ke Dirut. Jadi dia mengawasi masalah operasi, maintenance, rekrutmen dan segala macam," ungkap Soerjanto. Dia meyakini, jika divisi itu dibuat secara independen, maka standar keselamatan akan bisa lebih terjaga saat operasional.

"Unit itu menjadi perpanjangan tangan pak dirut, standar keselamatan itu terjaga selama oeprasional. Salah satu pokok dari rekomendasi kami yaitu unit khusus yang independen," beber Soerjanto.

Selain itu, dia mengatakan KNKT akan melakukan audit atas insiden kecelakaan bus beruntun yang terjadi dalam sepekan terakhir, mulai dari struktur organisasi karena adanya keterlibatan pihak ketiga atau para mitra.

"Teknis (audit), karena Transjakata ini gunakan pihak ketiga (operator bus)," kata Soerjanto.

 

2 dari 2 halaman

Pantau Operasional Transjakarta

Soerjanto menambahkan, sala satu dugaan berulangnya kecelakaan dalam waktu sepekan terakhir adalah faktor manusia. Karenanya, KNKT akan melihat bagaimana faktor tersebut di dalam struktur Transjakarta secara detil.

"Area yang akan kita lihat terutama masalah human factors. Gimana postur dari si pengemudi, terus kita juga tadi sarankan kalau bisa pengemudi di Volvo ya terus saja (di Volvo). Kalau mau dipindah harus ada semacam training sehingga mereka familiar dengan bus yang dibawa," jelas Soerjanto.

Soerjanto menjelaskan, KNKT terus melakukan pemantauan terhadap operasional Transjakarta. Namun dalam dua pekan ke depan, hal itu akan lebih difokuskan lagi.

"Sebenernya sudah dimulai beberapa hari yang lalu cuma ini kita akan lebih mengintensifkan lagi dan kita rencanakan 2 minggu," Soerjanto menandasi.

Â