Cegah Balap Liar, Jalan I Gusti Ngurah Rai Bekasi Dipasangi Garis Kejut

Balapan Motor Liar Warnai Minggu Pagi Ramadan di Ibu Kota — Seorang pembalap mengangkat sepeda motornya saat ikut dalam balapan liar di Jakarta, Minggu (27/5) pagi. Mereka memanfaatkan sepinya arus lalu lintas kendaraan untuk balapan liar. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Masih maraknya balap liar di Kota Bekasi, Jawa Barat, membuat pemerintah daerah bertindak tegas dengan membuat marka garis kejut. Salah satunya di kawasan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, yang kerap dijadikan lokasi balap liar saat malam hari.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Dadang Ginanjar, mengatakan upaya ini sekaligus menindaklanjuti permohonan Kapolres Metro Bekasi Kota.

"Pemasangan dimaksud selain meningkatkan keselamatan berlalu lintas, juga mencegah maraknya balapan liar di ruas jalan tersebut," kata Dadang, Rabu (8/12/2021).

Dia berujar, sebelum memasang marka, pihaknya terlebih dulu melakukan survei lapangan sejak Oktober 2021. Selanjutnya garis kejut dipasangkan di 12 titik rawan balap liar, selama dua hari berturut-turut.

Ia berharap dengan adanya pemasangan garis kejut tersebut, upaya menciptakan keamanan, ketertiban, serta keselamatan pengguna jalan bisa terwujud.

"Pemasangan marka garis kejut kini sudah terselesaikan semua, semoga bermanfaat bagi keselamatan pengguna jalan," imbuh Dadang.

Beredar video rekaman yang menunjukkan Anggota Polsek Cilandak dikeroyok oleh sekelompok pemuda di Jalan TB Simatupang, Jaksel pada Kamis (8/7/2021) malam.

2 dari 2 halaman

Respons Polisi

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Aloysius Suprijadi, mengapresiasi pemasangan marka garis kejut oleh pemerintah daerah di titik-titik lokasi rawan balap liar.

Tindakan ini, kata dia, sangat membantu kepolisian dalam menciptakan suasana kondusif dan memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan, terutama di malam hari.

"Banyak laporan yang masuk ke kita terkait aksi balapan liar di ruas jalan itu. Semoga pemasangan marka ini mampu mencegah aktivitas yang membahayakan pengguna jalan tersebut," tandas Aloysius.