Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, mengklarifikasi terkait pemberitaan mengenai dirinya, yang menyebutkan empat orang warga DKI Jakarta terpapar Covid-19 varian Omicron, usai melakukan perjalanan dari luar negeri.
Sri Enny memastikan pemberitaan media yang sedang ramai tersebut, tidak lah benar. Menurutnya, para awak media telah salah persepsi dengan penjelasan yang disampaikannya saat di ruang rapat Bupati Bekasi bersama para camat.
"Kemarin saya coba menjelaskan berita tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi (terpapar Omicron). Bahwa, yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi, bukan juga warga Jakarta," kata Sri Enny, Rabu (8 /12/2021).
Advertisement
Ia menjelaskan, kejadian empat warga yang terpapar tersebut sebenarnya sudah cukup lama, yakni 23 November 2021. Keempatnya terkonfirmasi Covid-19, namun bukan varian Omicron.
Baca Juga
"Sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron. Tidak ada yang mengatakan itu Omicron," tegasnya.
Kepastian lainnya juga disampaikan Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh, yang mengklaim wilayah Kabupaten Bekasi masih terbebas dari varian baru Omicron.
"Zero case (nol kasus), tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," ujar dia.
Meski sempat terjadi peningkatan kasus aktif di Kabupaten Bekasi, Masrikoh meyakinkan jika seluruh pasien terpapar Covid-19 varian lama. Dan saat ini kasus aktif disebutkan sudah mengalami penurunan.
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru, infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," paparnya.
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Awal Mulai Kabar Hoaks Soal Omicron
Masrikoh menjelaskan, kabar hoax mengenai temuan varian baru Omicron di Indonesia, bermula saat 20 WNA bersama 7 WNI tiba dari luar negeri, di terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta, beberapa pekan lalu.
Seluruh warga tersebut kemudian diwajibkan menjalani tes PCR sesuai kebijakan pemerintah. Sampel PCR lalu diperiksa di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi, dan hasilnya positif Covid-19 namun bukan varian Omicron.
"Saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan wisma atlet. Tidak ada warga Bekasi. Jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," paparnya.
Permasalahan ini, diakui Masrikoh sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pendataan langsung.
Advertisement