Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri peringatan hari antikorupsi sedunia (Hakordia) 2021 di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan Kamis, (9/12/2021).
Dalam sambutannya, Presiden menyebut pemberantasan korupsi tidak boleh terus identik dengan penangkapan saja.
"Pemberantasan korupsi tidak boleh terus-terusan identik dengan penangkapan, pemberantasan korupsi harus mengobati akar masalah, pencegahanan merupakan langkah yang lebih fundamental dan kalau korupsi bisa kita cegah, kepentingan rakyat dapat terselamatkan,” kata Jokowi pada peringatan Hakordia 2021, Kamis (9/12/2021).
Advertisement
Jokowi mengingatkan bahwa investasi adalah motor penggerak ekonomi Indonesia, oleh karena itu ia meminta menjaga iklim investasi dari budaya korup untuk mencegah para investor kabur.
"Investasi masih menjadi motor penggerak ekonomi kita, target kita di tahun 2022 mencapai 1.200 triliun membutuhkan perizinan yang lebih cepat, sederhana, dan bebas korupsi. Jangan sampai investor kapok karena terlalu banyak ongkos di sana sini, terlalu banyak ketidakpastian dan banyaknya permainan di sana-sini,” kata dia.
Dukungan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi, kata Jokowi, harus terus dimanfaatkan dengan cara penanaman budaya antikorupsi sejak dini.
"Membangun kesadaran diri adalah kunci mental antikorupsi, penciptaan ekosistem antikorupsi yang berpengaruh besar bagi investasi dan lapangan kerja,” ujar dia.
Cegah Budaya Antikorupsi
Pemerintah, lanjut Jokowi, terus mengajak masyarakat untuk terus membangun tata kelola yang mencegah tindak koruptif.
"Membangun pelayanan lebih cepat dan efisien tanpa ongkos-ongkos khusus, gunakan teknologi untuk digitalisasi, standarisasi dan transparansi perkuat sistem penanganan pelayanan terpadu, tingkatkan integritas aparat penegak hukum dan kita harapkan dapat bisa menutup celah penyalahgunaan wewenang dan perilaku korupsi,” pungkas Jokowi.
Advertisement