Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengadu kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait lembaganya yang kekurangan sumber daya manusia (SDM).
Firli mengatakan, KPK kekurangan personel saat memberi sambutan dalam peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2021. Acara puncak Hakordia yang digelar di Gedung Merah Putih KPK ini dihadiri dan dibuka oleh Jokowi.
"KPK tentu sangat menyadari atas keterbatasannya, hanya 1.602 sumber daya manusia yang ada di KPK," ujar Firli dalam sambutannya, Kamis (9/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, pihaknya bukan hanya kekurangan sumber daya manusia, melainkan juga kekurangan markas di daerah lantaran Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 hanya membolehkan KPK berada di Ibu Kota.
"Sehingga kami tidak bisa mengembangkan diri untuk pembentukan KPK-KPK perwakilan di provinsi," ucap Firli.
Meski serba kekurangan, Firli menyatakan pemberantasan korupsi tetap akan dilakukan dengan maksimal. Dia menegaskan, pihaknya akan terus menindak pelaku korupsi di luar Jakarta untuk membersihkan Indonesia dari perilaku koruptif.
"Tetapi kami mengambil sikap boleh saja kami hanya terbatas di Jakarta, tetapi aktivitas di KPK tidak boleh hanya ada di Jakarta," terang Firli.
Â
Tebar Pesan Antikorupsi
Firli mengatakan, dalam peringatan Hakordia 2021 ini dimanfaatkan pihaknya untuk menyebar pesan antikorupsi di seluruh wilayah di Indonesia. Lembaga Antikorupsi menggelar acara ini di lima daerah.
"Karena itu Hakordia tahun 2021 kita sebar di lima wilayah provinsi, pertama di daerah Sulawesi Tenggara, yang kedua kita laksanakan kegiatan di Banjarmasin yang ketiga kita laksanakan di daerah Pekanbaru, yang keempat kita laksanakan di Nusa Tenggara Timur, dan hari ini adalah puncak Hakordia," jelas Firli.
Advertisement