Sukses

Mentan Sebut 884 Hektare Lahan Pertanian Rusak Akibat Erupsi Semeru

Lahan pertanian warga yang rusak dan gagal panen akibat erupsi Semeru yaitu tanaman pangan hortikultura dan perkebunan di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, sebanyak 884 hektare lahan pertanian warga rusak akibat terkena awan panas letusan Gunung Semeru.

"Yang rusak parah yang saya ingat ada 884 hektare, dari kurang lebih 11 ribu hektare lahan pertanian di sana," ujar Mentan Syahrul saat menghadiri Hari Lahan Sedunia di Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, Kamis (9/12/2021).

Lahan pertanian warga yang rusak dan gagal panen yaitu tanaman pangan hortikultura dan perkebunan di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Sesuai perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kementerian Pertanian diminta untuk segera membersihkan lahan pertanian akibat awan panas guguran dan material vulkanik Semeru tersebut.

"Langkah pertama, yang masih bisa diselamatkan dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida dan lain-lain dan melakukan pembersihan," kata dia.

2 dari 2 halaman

Petani Terdampak Erupsi Semeru Bisa Ajukan Klaim Asuransi

Langkah selanjutnya adalah melakukan recovery agar para petani bisa kembali bercocok tanam di lahan mereka.

"Pada agenda recovery harus kembali bercocok tanam di tempat seperti semula," ujar dia.

Para petani yang lahannya rusak atau gagal panen akibat awan panas dan terjangan banjir lahar, lanjut Syahrul, bisa mengajukan klaim asuransi. Asuransi ini bisa meringankan petani.

"Asuransi segera kita selesaikan," pungkasnya.