Sukses

Polri Gelar Lomba Orasi di Hari HAM Sedunia dengan Unjuk Rasa Bebas Kritik

Menurut Kapolri Listyo, lomba orasi unjuk rasa di Hari HAM Sedunia ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, yang juga dikenal sebagai orator.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka lomba orasi unjuk rasa di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Lomba tersebut dalam rangka memperingati Hari HAM Sedunia yang jatuh pada hari ini.

"Dalam kesempatan Hari HAM ini kami, Polri, berusaha memberikan suasana lain dengan menyelenggarakan lomba unjuk rasa Piala Kapolri tahun 2021. Kegiatan kali ini merupakan komitmen dari Polri dalam menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi dengan memberikan wadah atau ruang dalam menyampaikan aspirasi," tutur Listyo Sigit Prabowo di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2021).

Listyo menyampaikan, kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia yang diberikan perlindungan secara universal dan diatur dalam undang-undang.

"Perkenankan saya mengucapkan Hari HAM Sedunia yang mengusung tema Reducing Inequalities, Advancing Human Right atau kesetaraan yang memajukan hak asasi manusia. Dengan momentum peringatan Hari Hak Asasi Manusia sedunia ini kita dapat berperan aktif menjunjung tinggi hak asasi manusia khususnya untuk kemajuan bangsa Indonesia," jelas dia.

2 dari 3 halaman

Boleh Beri Kritik hingga Masukan

Menurut Listyo, lomba orasi unjuk rasa yang digelar ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, yang juga dikenal sebagai orator dalam mengobarkan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

Adapun lomba orasi unjuk rasa itu diikuti 2.041 peserta yang dalam proses seleksi disaring hingga 243 tim dan dipilih kembali enam kelompok terbaik.

"Tentunya dalam kesempatan ini kita memberikan sub tema yang bebas, jadi seluruh rekan-rekan boleh memberikan kritikan saran masukan baik kepada pemerintah, kementerian, dan lembaga yang mungkin rekan-rekan rasa perlu dikritik, khususnya polisi," kata dia.

"Jadi kami memang ingin, bahwa kegiatan ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita semua, evaluasi bagi kami untuk bisa mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat dan tentunya itu menjadi bagian evaluasi yang akan terus kita perbaiki," Listyo menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

Kondisi HAM di negara Asia Tenggara