Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membenarkan pernyataan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas soal 1 persen penduduk Indonesia menguasai 59 persen. Jokowi menyebut bukan dirinya yang membagikan lahan-lahan tersebut.
"Penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan oleh Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi. Ya harus saya jawab. Harus saya jawab," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-II MUI yang disarkan secara virtual, Jumat (10/12/2021).
Menurut dia, saat ini pemerintah tengah dalam proses reformasi agraria. Pemerintah telah mendistribusikan sebanyak 4,3 juta hektare lahan dari target 12 juta hektare lahan yang ingin dibagikan.
Advertisement
Selain itu, kata Jokowi, pemerintah juga sudah memiliki Bank Tanah. Dia menekankan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang ditelantarkan akan dicabut satu per satu mulai Januari 2022.
Baca Juga
"Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20 tahun, lebih 30 tahun tapi tidak diapa-apakan. Sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain-lain," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Silakan Ajukan Jika Butuhkan Lahan Besar
Jokowi pun mempersilakan MUI untuk menyampaikan apabila membutuhkan lahan dengan jumlah yang besar. Dia memastikan akan memberikan dan menyiapkan lahan tersebut apabila memang jelas tujuannya.
"Silakan sampaikan kepada saya, akan saya carikan, akan saya siapkan. Berapa? 10.000 hektare? Bukan meter persegi, hektare. 50.000 hektare? Tapi dengan sebuah itung-itungan proposal juga yang feasible," jelas dia.
"Artinya ada feasiblity study yang jelas. Akan digunakan apa barang itu, lahan itu. Akan saya berikan. Saya akan berusaha untuk memberikan itu, insyallah. Karena saya punya bahan banyak stok," sambung Jokowi.
Advertisement