Sukses

Faldo: Presiden Jokowi Tak Masalah Dikritik Langsung, Beliau Sudah Banyak Berupaya

Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini turut merespons sikap Presiden Jokowi yang menjawab langsung kritikan Waketum MUI Anwar Abbas terkait ketimpangan penguasaan lahan.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Stafsus Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan, bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi terbuka terhadap setiap kritikan yang dilontarkan kepadanya.

Menurut dia, Jokowi sudah banyak berupaya untuk masyarakat sehingga tak masalah apabila dikritik secara langsung.

Hal ini disampaikan Faldo Maldini terkait Presiden Jokowi yang langsung menjawab kritikan dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas dalam acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-II MUI, Jumat 9 Desember 2021.

"Yang tidak kerja takut dikritik. Presiden Jokowi mau dikritik langsung tidak soal. Beliau sudah banyak berupaya," kata Faldo kepada wartawan, Sabtu (11/12/2021).

Dia menyampaikan bahwa Jokowi pun memiliki kejengkelan yang sama terkait ketimpangan penguasaan lahan di Indonesia. Pemerintah, kata Faldo, tengah berusaha untuk menyelesaikan masalah ketimpangan tersebut.

"Pemerintah, Presiden dalam hal ini, punya kejengkelan yang sama dengan kita semua, termasuk MUI. Persoalan yang sudah mengakar lama sedang berupaya diselesaikan satu per satu. Komitmen Pemerintah sudah sangat jelas dalam pidato Presiden, tinggal kita jalan bersama dengan penuh komitmen pula," ujarnya.

Dia menyebut pemerintah telah melakukan berbagai strategi menyelesaikan persoalan ketimpangan dan mengedepankan ekonomi kerakyatan, salah satunya program Mekaar. Namun, Faldo menyadari banyak masyarakat yang belum puas dengan hasil kerja pemerintah.

"Masalah hasilnya, tentu selalu jadi perdebatan. Ada yang sudah puas, ada yang belum. Tugas negara memastikan keadilan untuk semua. Siapa pun tidak mungkin senang kan semua orang," jelas Faldo.

2 dari 2 halaman

Jokowi Jawab Kritikan Waketum MUI

Sebelumnya, Presiden Jokowi menjawab kritikan Wakil Ketua MUI Anwar Abbas soal terjalnya kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat. Jokowi mengaku memikirkan cara untuk menurunkan ketimpangan antara penduduk kaya dan miskin atau gini rasio.

Adapun Anwar Abbas menyebut gini rasio saat Jokowi baru menjabat sebagai Presiden berada di angka 0,41. Sedangkan, gini rasio saat ini turun menjadi 0,39.

"Ya saya juga, dipikir saya engga kepikiran? Gini rasio waktu saya masuk 0,41 lebih. Kepikiran bapak ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran. Jangan dipikir saya enggak kepikiran, kepikiran," jelas saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-II MUI yang disarkan secara virtual, Jumat (10/12/2021).

"Karena saya merasakan jadi orang susah, saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang," sambungnya.

Anwar Abbas juga menyinggung soal ketimpangan penguasaan lahan yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, 1 persen penduduk menguasai hampir setengah lahan yang ada di Indonesia.

Jokowi menyampaikan saat ini pemerintah tengah melakukan proses reforma agraria. Pemerintah telah mendistribusikan sebanyak 4,3 juta hektare lahan dari target 12 juta hektare lahan yang ingin dibagikan.

Dia pun mempersilahkan anggota MUI melapor apabila memang membutuhkan lahan dengan jumlah yang besar. Jokowi berjanji akan mencarikan dan menyiapkan lahan, asal tujuannya harus jelas.