Sukses

Ini Call Centre Darurat Erupsi Semeru BNPB yang Bisa Dihubungi Warga

Nomor tersebut dapat digunakan untuk membantu operasi pencarian dan pertolongan, juga layanan sarana dan prasarana lokasi terdampak abu vulkanik.

Liputan6.com, Jakarta Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mempersilakan warga untuk melapor saat membutuhkan bantuan pascabencana erupsi Gunung Semeru. Caranya, dengan menghubungi call center darurat yang disediakan selama masa darurat hingga 17 Desember 2021.

"Posko utama tanggap darurat di Lumajang membuka pusat layanan atau call center di nomor 081234570077 sehingga ini diharapkan dapat membantu warga yang membutuhkan dukungan pelayanan," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Minggu (12/12/2021).

Abdul menjelaskan, nomor tersebut dapat digunakan untuk membantu operasi pencarian dan pertolongan, juga layanan sarana dan prasarana lokasi terdampak abu vulkanik.

"Saat ini upaya penanganan darurat adalah mengaktivasi pos komando (posko) di Kecamatan Pasirian," tutur Abdul.

Selain itu, BNPB juga membuka dua Pos Sub Satgas I (Lumajang) yang berada di Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro dan Pos Sub Satgas II (Malang) di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo sebagai Posko Penanganan Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Erupsi Gunung Semeru.

"Kemudian untuk pos logistik, Abdul mengatakan bantuan dipusatkan di Pendopo Bupati Lumajang, sedangkan untuk Pos Pendukung Lapangan berada di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro," dia menandasi.

 

2 dari 2 halaman

Korban Meninggal 46 Orang

Sementara itu, Badan Nasioan Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Sabtu (11/12/2021) pukul 18.00 WIB, korban meninggal akibat awan panas guguran Gunung Semeru mencapai 46 orang.

"Dampak korban jiwa lainnya, sembilan jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, dilansir dari Antara.

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga dibagi ke dalam empat grup dimana tiga grup berfokus pada pencarian di tiga sektor sedangkan satu lainnya bersiaga mengevakuasi dan membantu pendataan warga terdampak bencana.