Sukses

Wapres Minta Pengembangan Ekonomi Syariah Harus Inklusif

Wapres juga berharap MUI dapat turut berkontribusi mendorong pelaku usaha syariah melalui pusat inkubasi bisnis.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan ekonomi syariah yang ingin dibangun di Indonesia adalah ekonomi yang inklusif.

"Kita ingin melihat pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi ketimpangan, baik dari sisi pendapatan, gender, maupun wilayah," ucap Wapres saat menutup Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 secara daring, Minggu (12/12/2021).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, agar usaha syariah dapat lebih berkembang, diperlukan penyemaian pelaku usaha melalui program pengembangan terpadu.

"Perluasan usaha syariah perlu ditopang oleh program penyemaian pelaku usaha melalui pusat-pusat inkubasi bisnis di berbagai daerah," tambahnya.

Wapres juga berharap MUI dapat turut berkontribusi mendorong pelaku usaha syariah melalui pusat inkubasi bisnis.

"Salah satu yang harus dilakukan oleh MUI adalah mendirikan dan mengembangkan pusat inkubasi bisnis di berbagai daerah," harapnya.

Selain itu, Wapres berpendapat pembangunan ekonomi ke depan juga harus memerhatikan keberlangsungan lingkungan, termasuk mencegah perubahan iklim.

"Perubahan iklim dapat membawa dampak buruk pada banyak sektor perekonomian, seperti terjadinya bencana alam, yang kemudian dapat menimbulkan penyakit, migrasi penduduk, dan efek domino lainnya," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Pengembangan Ekonomi Umat

Mengakhiri sambutannya, Wapres berharap melalui acara ini dapat memberikan manfaat bagi ekonomi umat dan perekonomian Indonesia secara luas.

"Semoga Kongres ini membawa banyak kemanfaatan bagi pengembangan ekonomi umat, ekonomi dan keuangan syariah, dan ekonomi Indonesia secara luas," pungkasnya.

Â