Sukses

PSI Minta Pemprov DKI Jakarta Percepat Vaksinasi Anak Usia 5-11 Tahun

Pemprov DKI dapat berkolaborasi dengan PAUD dan Sekolah Dasar untuk menjangkau target vaksinasi anak.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta agar Pemprov DKI bergerak cepat melakukan vaksinasi anak usia 5-11 tahun. Kata dia, anak-anak merupakan kelompok rentan yang terpapar Covid-19.

"Vaksinasi ini harus dilaksanakan secara masif karena anak merupakan kelompok rentan di masa pandemi ini. Kita ingat saat puncak kasus bulan Juli-Agustus, DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi dengan kasus kematian Covid-19 pada anak," kata Idris di Jakarta, Senin (13/12/2021).

Dia juga meminta agar Pemprov DKI dapat berkolaborasi dengan PAUD dan Sekolah Dasar untuk menjangkau target vaksinasi. Libur Natal dan Tahun Baru dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan vaksinasi secara serentak.

Selain itu, dia juga mengingatkan agar DKI Jakarta dapat bersiaga terkait penanganan efek samping pascavaksinasi.

"Sosialisasi kepada orang tua menjadi kunci penting juga agar dapat membawa anak-anaknya ke sentra vaksinasi," jelas dia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Bertahap

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun akan dilakukan secara bertahap mulai 14 Desember 2021. Adapun target sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak.

Untuk tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen. Hingga kini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut.

"11 provinsi yakni, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali," jelas Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari siaran pers, Senin (13/12/2021).

Menurut dia, vaksin yang digunakan sementara ini adalah jenis Sinovac yang sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

"Ada 6,4 juta dosis untuk Desember dan kemudian Januari 2022 akan ada tambahan vaksin Sinovac dari Dirjen Farmalkes dan sudah datang, sehingga ini (vaksinasi anak) tidak akan putus," katanya.