67 Tahun sudah Indonesia merdeka. Kemerdekaan itu juga tidak luput dari peran seluruh rakyat, termasuk rakyat di daerah Maluku.
Untuk kembali mengenang detik-detik penaikan bendera merah putih di daerah itu, ratusan veteran perang menggelar upacara pada Kamis (27/12) pagi menggelar upacara sekaligus memperingati penaikan bendera merah putih pertama di Maluku.
Acara di mulai dengan Tarian Cakalele yang melambangkan tarian perang oleh para pemuda Desa Hitumessing disaat melawan Belanda. Tarian itu juga biasa dipakai sebagai tarian perjuangan, dan tarian sambutan untuk tamu negara yang datang ke Maluku.
Advertisement
Dianjutkan dengan penaikan Bendera Merah Putih pertama di maluku, diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Hitumessing. Para pemuda dengan tombak dan bambu runcing yang hadir dalam upacara itu, seperti disajikan kenangan peristiwa bersejarah yang terjadi di Maluku pada 17 Desember 1949.
Upacara yang merupakan agenda tahunan itu juga diisi dengan demontrasi karate prajurit TNI dari Kodam VI Pattimura.
Refleksi sejarah yang setiap tahun dirayakan di Desa Hitumesiing, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, selalu dilakukan di desa itu karena merupakan lokasi perjuangan pemuda yang pertama kalinya mengibarkan mendera merah putih di tanah Maluku.
Dalam peringatan tersebut, para pejuang veteran yang ada di Maluku berharap agar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat memperhatikan kesejahteraan mereka, agar lebih baik dari saat ini. Yang hanya mendapatkan tunjangan Rp 1 juta perbulan. (Tnt)