Sukses

Nelayan Papua Mengganti Solar dengan Minyak Tanah

Untuk menyiasati kenaikan harga solar, sejumlah nelayan di Papua mengganti bahan bakar kapal dengan minyak tanah. Mereka tak sanggup membeli solar yang harganya terus melambung.

Liputan6.com, Papua: Kenaikan harga solar membuat nelayan tradisional di sejumlah kawasan di Papua, mengganti bahan bakar kapalnya dengan minyak tanah. Sementara sebagian pelaut lainnya memilih berdiam diri di rumah dan menambatkan kapal. Demikian hasil pemantauan SCTV dari Papua, pekan kedua Januari. Siasat itu dilakukan lantaran harga solar bisa mencapai Rp 75 ribu untuk 40 liter. Artinya, naik sekitar Rp 13 ribu dari harga normal senilai Rp 62 ribu [baca: Hari Ini, Harga BBM Naik]. Tapi dengan menggunakan minyak tanah, ongkos yang dikeluarkan hanya Rp 40 ribu.

Dampaknya memang langsung terasa bagi para nelayan di sana. Meski hasil tangkapan kurang memuaskan, mereka mengaku bisa menekan biaya operasional di tengah melorotnya harga ikan. Ironisnya, penggunaan minyak tanah juga dinilai cukup berbahaya. Sebab, kapal tidak bisa dihentikan seketika karena mesin akan mati.

Ratusan nelayan di Tegal, Jawa Tengah, juga menyandarkan perahu mereka di sepanjang pantai gara-gara harga minyak solar naik menjadi Rp 2.300 per liter. Sekali melaut nelayan membutuhkan 50 liter solar [baca: Solar Naik, Ratusan Nelayan Tegal Menambatkan Perahu]. Ongkos itu dinilai tak sebanding dengan hasil tangkapan yang diperoleh.(KEN/Ruba`i Kadir)
    Video Terkini