Sukses

8 Pernyataan Nia Ramadhani dalam Sidang Lanjutan Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kembali melanjutkan sidang kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat Nia Ramadhani, suaminya Ardi Bakrie, serta pribadi Zen Vivanto pada Kamis 16 Desember 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kembali melanjutkan sidang kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat Nia Ramadhani, suaminya Ardi Bakrie, serta pribadi Zen Vivanto pada Kamis 16 Desember 2021.

Dalam sidang tersebut, Nia Ramadhani mengaku menyesal menggunakan sabu hingga berujung terjeratnya dalam perkara dugaan penyalahgunaan narkotika.

Aktris itu pun berjanji tidak akan menggunakan barang haram itu lagi di hadapan Majelis Hakim.

"Saya menyesal, saya menyadari bahwa yang saya lakukan itu salah. Saya enggak akan lagi pakai zat itu lagi," kata Nia ketika diperiksa saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 16 Desember 2021.

Selain itu, Nia pun mengungkap alasannya memakai narkoba jenis sabu. Dia mengaku merasa terpuruk usai kehilangan ayahnya yang meninggal pada 2014 silam.

"Di awal 2014 papa saya meninggal, dan saat itu saya ketemu dia baru 3 tahun belakangan sebelum dia meninggal. Dari saat itu sampai April 2021 saya belum pernah bisa cerita siapapun bahwa saya kehilangan," akui Nia.

Beriku sederet pernyataan Nia Ramadhani dalam sidang kasus penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 10 halaman

1. Menyesal Pakai Sabu dan Janji Tak Akan Pakai Lagi

Aktris Nia Ramadhani mengaku menyesal menggunakan sabu hingga berujung terjeratnya dalam perkara dugaan penyalahgunaan narkotika.

Di hadapan Majelis Hakim, Nia Ramadhani berjanji tidak akan menggunakan barang haram itu lagi.

"Saya menyesal, saya menyadari bahwa yang saya lakukan itu salah. Saya enggak akan lagi pakai zat itu lagi," kata Nia ketika diperiksa saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 16 Desember 2021.

 

3 dari 10 halaman

2. Akui Sabu Bikin Hidup Susah

Di hadapan Hakim Ketua Muhammad Damis, Nia merasa menyesal atas tindakan menggunakan sabu yang telah membuat susah hidupnya bahkan keluarganya.

"Karena saya merasa enggak membutuhkan lagi dan sudah merusak hidup saya dan bikin susah keluarga," ucap Nia.

 

4 dari 10 halaman

3. Janji Akan Fokus pada Keluarga

Mendengar jawaban tersebut, lantas Damis menanyakan kepada Nia langkah ke depannya setelah terjeratnya dalam kasus ini. Nia pun berjanji bakal memperbaiki diri dan fokus mengurus keluarganya.

"Menjadi ibu buat anak-anak saya dan jadi istri yang baik dan jadi anak yang buat orang tua saya," ujar Nia.

 

5 dari 10 halaman

4. Ungkap Alasan Pakai Sabu

Nia kemudian mengungkap alasannya memakai narkoba jenis sabu di depan majelis hakim. Dia mengaku merasa terpuruk usai kehilangan ayahnya yang meninggal pada 2014 silam.

"Di awal 2014 papa saya meninggal, dan saat itu saya ketemu dia baru 3 tahun belakangan sebelum dia meninggal. Dari saat itu sampai April 2021 saya belum pernah bisa cerita siapapun bahwa saya kehilangan," akui Nia.

Meski sudah bercerita ke temannya, namun perasaan kehilangan itu diakui Nia tetap membekas. Pada satu sisi, dia dituntut harus selalu tampil sempurna di depan khalayak selaku publik figure.

"Saya pernah cerita ke teman saya bilang saya seolah-olah meratapi nasib saya. Tapi jawabannya mereka adalah 'Nia malu lah untuk sedih karena hidup kamu itu banyak yang pengen, saya terkenal, saya punya suami, saya punya anak, saya hidup di keluarga terpandang', katanya nggak patut untuk sedih," ujar Nia.

"Di saat itu saya terpuruk, karena saya merasa sebagai seorang Nia itu kutukan, saya sedih, saya bener-bener kehilangan belahan jiwa saya, papa saya itu," sambung dia.

 

6 dari 10 halaman

5. Pakai Sabu Karena Teman dan Merasa Terpuruk

Mendengar pengakuan sang Istri, terlihat secara spontan Ardie Bakrie yang duduk di sebelah kanan pun mengusap punggung Nia. Dibarengi dengan suara Nia yang terdengar bergetar saat berikan keterangan.

Setelah itu, Nia mengungkap momen pertamanya menggunakan sabu pada April 2021, tepat pada hari ulang tahunnya. Dia sempat mendapatkan saran dari salah satu teman syuting yang dikenal sejak 2006 untuk memakai barang haram sabu.

"Dan April 2021 itu saya lagi pengen- pengennya dapat ucapan ultah dari Papah saya saat itu breakdwon, saya teringat teman-teman waktu 2006 mengatakan ada suatu zat katanya kalau mau kita pakai dari capek bisa kuat, dari sedih bisa jadi happy," kata Nia.

"Siapa teman yang kenalkan itu (narkoba)?" tanya hakim anggota Fahzal Hendri.

"Diperkumpulan syuting saya dulu lah pak. Saya saat itu mungkin batin saya jadi lemah jadi saya kemakan kata-kata itu. Lalu saya cari, saya mau," jawab Nia.

Hakim pun mencecar Nia, terkait jarak antara Nia sedih ditinggal papanya dengan pemakaian narkoba pada 2021. Karena, jangka waktunya terlampau jauh.

"Interval waktu kan lama banget orangtua meninggal 2014, kok baru 7 tahun kemudian baru Saudara cari-cari jalan keluar?" cecar hakim.

"Karena di April 2021 sedihnya saya sampai bikin sesak, saya benar-benar breakdown, saya mau cerita tapi nggak bisa," jawab Nia.

Namun, Nia kembali memberikan alasan, pada 2021 itulah jadi momen dirinya merasa terpuruk atas beragam tuntutan yang harus dijalaninya.

"Saya tahun 2021 benar-benar merasa terpuruk aja, mungkin saat tahun ini saya selalu dituntut jadi orang sempurma. Saya selalu dituntut happy, mungkin saat ini saya breakdown, mungkin saat ini saya jatuh," tambah Nia Ramadhani.

 

7 dari 10 halaman

6. Beberkan Kronologi saat Penggerebekan

Selama sidang, Nia membeberkan kronologi penggerebakan polisi di rumahnya di Jalan Metro Kencana 5, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu, 7 Juli 2021. Dia menuturkan, saat polisi datang, dia sedang ada di dapur.

"Jadi ceritanya yang mulia, saya lagi ada di dapur terus sudah gitu Ivan (sopir pribadi) dan beberapa laki-laki itu masuk ke dapur saya. Lalu ada satu yang bilang yang tidak ada kepentingan harap keluar, saya mau berbicara dengan ibu Nia," kata Nia.

Nia yang tengah berada di dapur bersama asisten rumah tangganya bernama Pandjiyanto (24) kemudian dihampiri tujuh petugas berpakaian preman. Dia pun mengaku sudah menduga kedatangan ketujuh petugas itu berkaitan dengan sabu yang dikonsumsinya.

Sembari menangis, Nia pun meminta kepada para petugas yang ada di dapur untuk pindah ke garasi. Sebab, pada saat itu, anak-anak Nia sedang berada dalam rumah.

"Enggak (introgasi di dapur) cuman gitu aja, langsung sampai di garasi, karena kayaknya saya juga sudah feeling, saya lebih banyak menangis yang mulia," kata Nia.

"Saudara tahu polisi datang urusannya tentang alat hisap itu?" tanya hakim.

"Iya karena mereka, pegang barangnya (yang sisa itu). Iya (diperlihatkan kertas klip sisa sabu)," jawab Nia.

 

8 dari 10 halaman

7. Akui Konsumsi Bersama Suami

Karena sudah merasa tertangkap basah, Nia pun sembari menangis menjelaskan kalau barang haram tersebut dipakai secara bersama-sama dengan suaminya Ardie dan sopir pribadinya Zen.

"Terus ditanya lagi apakah ada barang bukti lainnya. Kalau ada langsung serahkan, 'Kalau tidak kami gledah,' katanya gitu. Karena memang sudah nangis dan takut dan tidak niat ngumpet-ngumpet, ada ayo. Karena di dalam masih ada, saya bilang ayo kita ambil," ujar Nia.

Setelah itu, Nia mengambil barang bukti berupa alat hisap bekas pakai yang disimpannya di dalam lemari kamarnya masih lengkap dengan air yang tersimpan dalam botol kacar, atau kerap disebut bong alat hisap sabu.

"Iya saya serahkan, lalu waktu itu ditanya suaminya di mana. Saya bilang setahu saya golf. Tapi saya telepon, bisa ditelepon. Setelah itu ditanya bisa ditelepon suaminya enggak. Tapi enggak bisa diangkat enggak bisa dihubungi," ucap Nia.

 

9 dari 10 halaman

8. Minta Sopir Bawa Anaknya ke Menteng

Nia kemudian meminta sopir untuk membawa anak-anaknya ke rumah yang ada di Menteng. Dia tak ingin anak-anaknya menyaksikan penangkapannya kala itu.

"Lalu saya kasih tahu, kita tunggu di ruang tamu, karena kita di garasi. Lalu saya katakan ke sopir saya yang lain, anak-anak di bawa ke rumah yang di Menteng," kata Nia.

Setibanya di ruang tamu, Nia mengaku terus mencoba menghubungi Ardie yang kala itu sedang bermain golf. Namun tak kunjung terhubung, sehingga usai menunggu sejenak, polisi pun lalu membawa Nia ke kantor Polres Metro Jakarta Pusat untuk diperiksa lebih lanjut.

"Lalu, ada salah satu anggota bilang saya tahu nih lokasinya katanya, oh ya sudah kalau bapak tahu terus gimana mau ke sana atau nunggu di sini aku bilang gitu. Akhirnya tetap nunggu di situ, sekitar satu jam setengah," kata Nia.

"Karena Ardie juga belum bisa ditelepon, akhirnya dibilang ayok ikut kami ke Polres Jakarta Pusat. Enggak ada (introgasi) cuma dikatakan ditanya saat di kantor. Karena saat itu kondisinya saya nangis terus yang mulia," jelas Nia.

10 dari 10 halaman

Artis Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba