Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan diperketat sesuai level di tiap-tiap daerah. Pernyataan tersebut dikatakan Ma'ruf saat menanggapi Covid-19 varian Omicron yang sudah mencatatkan kasus pertamanya di Indonesia.
"Memperketat pelaksanaan PPKM di daerah masing-masing sesuai dengan levelnya. Level ini bisa naik turun, mungkin sampai dengan tahun baru, Januari itu tidak ada yang diturunkan," kata Ma'ruf di sela kunjungan kerjanya di Bali, Jumat (17/12/2021).
Wapres menambahkan, pengetatan PPKM juga akan dilakukan melalui kebijakan yang diambil pemerintah. Salah satunya dengan meningkatkan level PPKM.
Advertisement
"Ada daerah yang bisa naik tingkat levelnya, tapi diketatkan. Walau tidak di level 3 kan bisa dilakukan pengetatan-pengetatan PPKM. Itu beberapa kebijakan yang diambil pemerintah," jelas Ma'ruf.
Berkaca pada pengalaman pada Covid-19 varian Delta, Ma'ruf mendorong antisipasi lebih dini untuk dapat dilakukan. Dia pun meminta kepada Pemda mulai untuk melakukan pencegahan wilayah masing-masing.
"Kita punya pengalaman Delta, Delta itu kurang kita antisipasi sehingga kita kebobolan. Oleh karena itu, ketika ini baru satu, semua pemda harus melakukan penyiapan untuk pencegahan," Ma'ruf menandasi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Indonesia. Menurut dia, kasus pertama Omicron terdeteksi pada petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru. Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis, 16 Desember 2021.
Â
Tidak ke Luar Negeri
Dengan ditemukannya varian Omicron, Budi mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan untuk sementara tidak liburan ke luar negeri.
"Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri," ucapnya.
Advertisement