Sukses

Pasca-Karantina, Grace Natalie Ikut Konsolidasi PSI

Grace menjalani karantina sepuluh hari agar bisa menghadiri acara PSI secara tatap muka.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sekian lama tidak tampil secara langsung karena kesibukan kuliah di Singapura, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie terlihat tampil berbicara di acara Bimbingan Teknis (Bimbingan Teknis) Nasional PSI di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Grace menjalani karantina sepuluh hari agar bisa menghadiri acara PSI secara tatap muka.

"Sebagai warga negara yang baik, saya mengikuti karantina selama sepuluh hari di Jakarta agar bisa hadir secara langsung, melepas kangen bersama Bro dan Sis dari seluruh Indonesia," ungkap Grace dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).

Grace menyampaikan rasa kangennya pada kader dan pengurus PSI. "Saya kangen atmosfir politik PSI, kangen ikut turun meyakinkan rakyat Indonesia, kangen ikut berjuang dan bekeringat bersama Bro dan Sis semuanya, " ujarnya.

Grace menambahkan dirinya memang sedang kuliah di luar negeri. Namun Ia meminta agar mempercaya bahwa hati dan pikirannya selalu bersama PSI.

"Dan saya pastikan saya akan kembali turun dan berjuang bersama PSI untuk Pemilu 2024 yang akan datang. Itu karena PSI butuh seluruh kekuatan kader-kadernya, yang baru bergabung dan sejak awal sudah bersama PSI, untuk satu tujuan, memenang Pemilu 2024 yang akan datang."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Bimtek Nasional PSI

Bimtek Nasional PSI ini dihadiri oleh seluruh anggota legislatif dan pengurus PSI dari seluruh Indonesia. Dia menjabarkan bahwa tugas mulia PSI ada dua. Pertama Menjaga nilai-nilai trilogi PSI untuk menebar kebajikan, merawat keragaman dan mengukuhkan solidaritas.  Kedua adalah memenangkan Pemilu 2024.

"Keduanya harus kita perjuangkan secara bersamaan, tidak bisa hanya menang pemilu tanpa memenangkan keragaman, begitu pula, tidak akan maksimal kita memperjuangkan keragaman jika kita tidak bisa memenangkan Pemilu 2024 yang akan datang," Grace mengakhiri sambutannya.