Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolda Kalimantan Utara, Pangdam VI/Mulawarman, hingga Gubernur Kalimantan Utara mengawal pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia yang ada di Kabupaten Bulungan. Jokowi ingin pembangunan di kawasan industri ini kondusif dan tak ada persoalan apapun.
"Saya minta kepada Kapolda, Kapolres, Pangdam, Kodim, Gubernur, Bupati kawal secara detail kawasan ini agar kondusif dan aman," jelas Jokowi saat melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga
"Sehingga investasi betul-betul segera melakukan percepatan pembangunan di sini, jangan sampai ada persoalan sekecil apapun," sambung dia, sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.
Advertisement
Selain itu, dia mengingatkan agar pemerintah daerah tak mempersulit izin-izin terkait kawasan tersebut. Jokowi menyebut hal ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia serius membangun kawasan industri hijau ini.
"Mengenai izin-izin, jangan tunggu-tunggu pakai hari pakai minggu, jam keluarkan untuk menunjukkan kita serius terhaedap pembangunan kawasan ini. Saya tidak mau mendengar lagi izinnya terlambat, izinnya belum selesai, ndak," ujarnya.
Jokowi mengaku telah meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk mengawal proses perizinan kawasan industri hijau Indonesia. Pasalnya, kata dia, keberadaan kawasan tersebut sebuah lompatan transformasi ekonomi.
"Tidak ada yang namanya terlambat-terlambat enggak ada, dikawal betul. Kalau ada hal yang sangat penting yang ingin kita selesaikan dan tidak selesai sampaikan kepada saya karena ini betul-betul sebuah lompatan transformasi ekonomi Indonesia," kata Jokowi.
Â
Harapan
Jokowi menilai lompatan transformasi ekonomi Indonesia dimulai dengan dibangunnya kawasan industri hijau. Dengan adanya kawasan ini, Indonesia dalat mengelola sumber daya ekonomi dari hulu hingga hilir dan menciptakan lapangan kerja yang banyak.
Tak hanya itu, kawasan industri hijau juga dinilai mampu pendapatan kepada negara baik dalam bentuk pajak maupun non pajak. Sehingga, akan memperbaiki neraca berjalan.
"Kalau ekspor neraca perdangangan kita yang sudah bertahun-tahun kita tidak bisa selesaikan tentu saja devisa akan masuk," ucap Jokowi.
Advertisement