Liputan6.com, Jakarta Tingginya harga paket karantina mandiri di hotel turut menjadi perhatian pimpinan DPR RI. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut biaya yang mencapai Rp 19 juta dinilai terlalu membebankan rakyat yang terhimpit selama pandemi.
"Ekonomi nasional ini kita belum pulih, kasihan rakyat kalau dibebankan biaya yang terlalu banyak," ujar Dasco kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).
Oleh karena itu, Dasco meminta pemerintah mengevaluasi komponen biaya karantina mandiri agar tidak memberatkan masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
"Memang kalau menurut Satgas COVID-19, BNPB, soal karantina itu ada biaya akomodasi, PCR, transportasi. Tapi saya imbau supaya komponen-komponen biaya itu bisa dibuat agar tidak memberatkan masyarakat," jelasnya.Â
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
TKI Sewajarnya Dibantu
Apalagi, lanjut Dasco, WNI yang baru tiba dari luar negeri lebih banyak adalah pekerja atau TKI yang sudah sewajarnya dibantu pemerintah.
"Makanya pemerintah harus membuat kajian yang mendalam, dihitung juga dengan benar agar tidak memberatkan rakyat. Kita ekonomi belum pulih. Kan tadi saya bilang kebanyakan yang pulang dari luar negeri itu adalah yang kerja, bukan yang jalan-jalan," jelasnya.Â
"Kalau yang jalan-jalan mungkin bisa dikasih biaya yang berbeda, lebih tinggi, supaya ada subsidi silang. Itu salah satu usul saya," tambah Dasco.Â
Advertisement