Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi suspek area potensi bibit siklon tropis di Laut Timor-Laut Arafura. Identifikasi ini berdasarkan pemantauan Tropical Cyclone Warning Center.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan berdasarkan analisis dinamika atmosfir hari ini pukul 07.00 WIB, terjadi peningkatan pembentukan pola pusaran angin yang berpotensi menjadi suspek area bibit siklon tropis di sekitar perbatasan wilayah Laut Timor-Laut Arafura. Peningkatan potensi ini terjadi dalam dua hari ke depan.
Baca Juga
"Suspek area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan Australia," katanya dalam konferensi pers, Rabu (22/12/2021).
Advertisement
Suspek area potensi bibit siklon tropis ini diperkirakan menguat cukup signifikan dalam 72 jam ke depan, terutama pada 25 sampai 26 Desember 2021. Penguatan suspek area ini ditandai dengan meningkatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin di atas 25 knots.
"25 Knots ini dikalikan 1,8 km/jam, jadi kira-kira sekitar 36 atau 35 km/jam. Jadi diperkirakan kekuatan atau kecepatan angin akan melebihi 35 km/jam di hari Sabtu dan Minggu," jelasnya.
Berdasarkan pemodelan, probabilitas bibit siklon menjadi siklon tropis terjadi pada Kamis, 23 Desember 2021 atau dalam 24 jam ke depan dengan potensi masih rendah. Namun, pada Jumat, 24 Desember 2021 atau 48 jam ke depan, potensinya meningkat dari rendah hingga sedang.
Kemudian pada Sabtu, 25 Desember 2021 atau 72 jam ke depan, potensi siklon tropis meningkat lagi dari sedang hingga tinggi. Hingga pada Minggu, 26 Desember 2021 atau dalam 96 jam ke depan, potensinya diperkirakan menjadi tinggi.
Dwikorita memperkirakan, pada 26 Desember 2021, bibit siklon sudah berada di area Australia. Namun, dampak dari bibit siklon tersebut secara tidak langsung berpengaruh di wilayah Indonesia.
"Terkait dengan keberadaan sistem suspek area tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus untuk periode tiga hari ke depan berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku," ujarnya.
Â
Potensi Angin Kecang di Wilayah Timur
Selain itu, BMKG juga memperkirakan potensi angin kencang di wilayah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Diperkirakan juga potensi gelombang dengan ketinggian 1,25 sampai 2,5 meter di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Semata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare-Agats bagian utara, dan Laut Arafuru.
"Kemudian diprediksi atau berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian 2,5 sampai 4 meter di Laut Flores bagian timur, Perairan Selatan Baubau sampai Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kai, dan Perairan Fakfak," paparnya.
Â
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement