Sukses

Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada Dampak Siklon Tropis Selama 3 Hari ke Depan

Suspek area potensi bibit siklon tropis ini diperkirakan menguat cukup signifikan dalam 72 jam ke depan, terutama pada 25 sampai 26 Desember 2021.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi suspek area potensi bibit siklon tropis di Laut Timor-Laut Arafura. Keberadaan bibit siklon tropis ini akan mempengaruhi kecepatan angin, potensi hujan, hingga gelombang laut.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan ada sejumlah daerah yang berpotensi terdampak adanya bibit siklon. Karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus hingga tiga hari ke depan.

Peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. Kemudian potensi angin kencang di wilayah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

"Dan juga potensi tinggi gelombang dengan ketinggian dapat mencapai 2,5 meter. Di sini tepatnya 1,25 sampai 2,5 meter di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Semata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare-Agats bagian utara, dan Laut Arafuru," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (22/12/2021).

Potensi gelombang tinggi diperkirakan juga terjadi di Laut Flores bagian timur, Perairan Selatan Baubau sampai Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kai, dan Perairan Fakfak. Potensi gelombang di wilayah ini diperkirakan mulai 2,5 sampai 4 meter.

Berangkat dari potensi cuaca ekstrem akibat bibit siklon tersebut, BMKG mengeluarkan lima imbauan kepada stakeholder dan masyarakat. Satu, masyarakat diminta untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak terutama pada hari-hari yang disampaikan.

Dua, masyarakat diminta menghindari daerah yang rentan mengalami bencana seperti di lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan daerah rentan lainnya.

"Jadi imbauan ini berlaku kami sampaikan mulai hari Kamis besok hingga hari Mingggu," sambung Dwikorita.

Tiga, masyarakat dan seluruh pihak terkait diimbau untuk mewaspadai potensi dampak seperti banjir, banjir bandang, banjir pesisir, tanah longsor, terutama di daerah yang rentan. Empat, pihak terkait terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka mengantisipasi bencana hidrometeorologi ataupun bencana musibah akibat gelombang tinggi.

Lima, semua pihak tetap terus selalu memonitor, memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui berbagai kanal BMKG seperti website, media sosial (Twitter, Instagram, YouTube) infoBMKG, aplikasi iOS dan android infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat atau call center 196.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

BMKG Mengidentifikasi Siklon Tropis

Sebelumnya, Dwikorita mengatakan identifikasi suspek area potensi bibit siklon tropis di Laut Timor-Laut Arafura ini berdasarkan pemantauan Tropical Cyclone Warning Center.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfir hari ini pukul 07.00 WIB, terjadi peningkatan pembentukan pola pusaran angin yang berpotensi menjadi suspek area bibit siklon tropis di sekitar perbatasan wilayah Laut Timor-Laut Arafura. Peningkatan potensi ini terjadi dalam dua hari ke depan.

"Suspek area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju wilayah perairan Australia," katanya.

Suspek area potensi bibit siklon tropis ini diperkirakan menguat cukup signifikan dalam 72 jam ke depan, terutama pada 25 sampai 26 Desember 2021. Penguatan suspek area ini ditandai dengan meningkatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin di atas 25 knots.

"25 Knots ini dikalikan 1,8 km/jam, jadi kira-kira sekitar 36 atau 35 km/jam. Jadi diperkirakan kekuatan atau kecepatan angin akan melebihi 35 km/jam di hari Sabtu dan Minggu," jelasnya.

Berdasarkan pemodelan, probabilitas bibit siklon menjadi siklon tropis terjadi pada Kamis (23/12) atau dalam 24 jam ke depan dengan potensi masih rendah. Namun, pada Jumat (24/12) atau 48 jam ke depan, potensinya meningkat dari rendah hingga sedang.

Kemudian pada Sabtu (25/12) atau 72 jam ke depan, potensi siklon tropis meningkat lagi dari sedang hingga tinggi. Hingga pada Minggu (26/12) atau dalam 96 jam ke depan, potensinya diperkirakan menjadi tinggi.

Dwikorita memperkirakan, pada 26 Desember 2021, bibit siklon sudah berada di area Australia. Namun, dampak dari bibit siklon tersebut secara tidak langsung berpengaruh di wilayah Indonesia.

Reporter: Titin Supriatin 

Sumber: Merdeka.com

Â