Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terjadi gerakan tanah di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (22/12), pukul 09.30 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, gerakan tanah dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah labil.
"Sebanyak dua rumah warga mengalami kerusakan dengan kategori rusak sedang dan lima lainnya terisolir," jelasnya melalui keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Advertisement
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan 3 KK atau 26 jiwa terdampak gerakan tanah. Kejadian itu juga mengakibatkan dua akses jalan di lingkungan desa rusak.
BPBD Kabupaten Bogor telah berada di lokasi dan memberikan bantuan logistik makanan kepada keluarga terdampak. Mereka juga melakukan kaji cepat maupun analisis di lapangan sehingga dampak potensi gerakan tanah dapat dihindari.
Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kecamatan Jasinga termasuk wilayah dengan potensi bahaya pergerakan tanah kategori menengah hingga tinggi.
Demikian juga analisis inaRISK, Kabupaten Bogor memiliki 33 wilayah kecamatan berpotensi bahaya tanah longsor dengan kategori menengah hingga tinggi.
Tingkatkan Kewaspadaan
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, khususnya menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022.
"Masyarakat dapat melihat potensi bahaya maupun risiko di wilayah dengan mengakses inaRISK atau pun sistem informasi resmi lain, seperti dari PVMBG, BMKG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau BPBD," pesan Abdul.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement