Sukses

Tjahjo Kumolo Puji Kinerja KPK Berani Tangkap 2 Menteri Jokowi

Tjahjo Kumolo menuji kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli Bahuri, lantaran berani menangkap dua menteri Joko Widodo alias Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menuji kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli Bahuri, lantaran berani menangkap dua menteri Joko Widodo alias Jokowi.

"Jarang dalam satu periode, dua menteri tertangkap OTT," ujar Tjahjo dalam acara Launching Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) secara virtual, Kamis (23/12/2021).

Dua menteri Jokowi yang ditangkap tim penindakan lembaga antirasuah dalam operasi tangkap tangan (OTT) yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Menurut Tjahjo, keberanian KPK di bawah Firli Bahuri perlu diapresiasi. Pasalnya, tindakan Firli sejalan dengan upaya pemerintah yang tengah giat memberantas tindak pidana korupsi.

"KPK dipimpin oleh Pak Firli ini sudah menunjukkan hasil-hasil yang sangat signifikan," kata Tjahjo.

Selain itu, menurut Tjahjo, Firli juga dianggap berhasil membuat sistem antikorupsi dengan pendekatan pendidikan antikorupsi. Tjahjo berpandangan KPK berhasil membangun sistem pencegahan korupsi.

"Kami mengapresiasi kepada KPK yang salah satu poinnya adalah memperkuat sistem," kata Tjahjo.

 

2 dari 2 halaman

Tidak Melempem

Tjahjo juga mengapreasiasi kinerja KPK yang berani menangkap pihak swasta, aparatur sipil negara (ASN), hingga kepala daerah. Tjahjo berharap kinerja KPK di bawah Firli tidak melempem.

"OTT beberapa kepala daerah, swasta sampai, aparatur sipil negara yang dari tahun ke tahun saya melihat masih ada kecenderungan meningkat," kata Tjahjo.

Tjahjo pun mengingatkan kepada seluruh penyelenggara negara agar menjauhi praktik koruptif. Pasalanya, menurut Thahjo, KPK kini tidak pandang bulu dalam menjerat pejabat yang memakan uang negara.

"Kami juga selalu mengingatkan kepada seluruh jajaran kementerian lembaga dan pemerintah daerah untuk hati-hati memahami masalah area rawan korupsi," ucap Tjahjo.