Sukses

Survei LPI: Kapolri Listyo Jadi Pemimpin Unggul di Segi Ketepatan Sasaran Kebijakan

Listyo Sigit Prabowo mendapatkan skor 2,31 dalam bursa 10 nama menteri dan pimpinan lembaga negara pada indikator kebijakan dan variabel ketepatan sasaran kebijakan.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) merilis hasil survei terkait figur pimpinan kementerian dan lembaga negara berdasarkan pandangan kalangan menengah intelektual. Hasilnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada di posisi atas bersama dengan Kepala BIN Budi Gunawan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Direktur LPI, Boni Hargens menyampaikan, Listyo menjadi sosok pimpinan yang mempunyai ketepatan sasaran kebijakan. Mantan Kabareskrim Polri itu terbukti menawarkan transformasi kelembagaan lewat visi Presisi-nya.

"Ketepatan sasaran kebijakan menjadi salah satu instrumen atau indikator yang kami ukur dalam menilai kinerja menteri atau pimpinan lembaga negara. Nah, visi Presisi atau Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan yang ditawarkan oleh Kapolri inilah yang besar kemungkinan mendapat sorotan positif dari kelas menengah intelektual, yang menjadi segmen khusus dalam survei," tutur Boni dalam keterangannya, Kamis (23/12/2021).

Menurut Boni, Listyo mendapatkan skor 2,31 dalam bursa 10 nama menteri dan pimpinan lembaga negara pada indikator kebijakan dan variabel ketepatan sasaran kebijakan. Dalam variabel ketepatan sasaran kebijakan, Listyo berada di peringkat pertama.

"Kami sebenarnya mengukur kinerja kementerian dan pimpinan lembaga negara menggunakan tiga indikator, yaitu responsivitas, leadership dan kebijakan. Secara kumulatif dari seluruh indikator, penilaian kinerja Kapolri sebesar 58 persen responden menilai sangat baik, 29 persen baik, dan 13 persen menilai buruk," kata Boni.

2 dari 2 halaman

Survei Dilakukan dengan 400 Responden

LPI mengadakan survei dengan tajuk 'Pandangan Kelas Menengah Intelektual terhadap Kepemimpinan dan Kinerja Kabinet Indonesia Maju dan Para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021'.

Survei tersebut dilakukan mulai 25 November 2021 hingga 15 Desember 2021 dengan 400 responden dari kalangan kelas menengah intelektual seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, seniman atau budayawan, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Metode pengambilan sampel survei menggunakan snowball sampling yakni responden memberikan banyak referensi atau sumber mengenai subjek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Adapun margin of error survei tersebut sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan kurang lebih 95 persen.