Liputan6.com, Jakarta Profesor Riset bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman meminta seluruh infrastruktur di Indonesia, termasuk rumah dan bangunan lainnnya sudah dibangun sesuai dengan SNI rumah tahan gempa.
Diketahui, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait antisipasi bahaya gempa, dengan SNI bernomor 1726:2019.
Baca Juga
"Sebetulnya bencana gempa tidak ada masalah lagi, walau tidak semua tapi sebagian besar tidak masalah, mulai bangun infrastruktur sesuai SNI yang tahan gempa," kata kata Danny dalam webinar Prof Talk, bertema Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia, disiarkan daring, Senin (27/12/2021).
Advertisement
Selain itu, Danny juga membeberkan cara memitigasi bencana gempa, dengan menggambarkan karakter gempa itu sendiri dengan memetakan sebaik-baiknya agar mitigasi berjalan tepat dan benar.
"Gempa adalah gerakan pada sesar yang merupakan proses elastis akumlasi dan pelepasan, karena gerakan ini terus menerus maka gempa adalah sebuah siklus yang berulang dan hal itu dapat dipelajari," jelas Danny.
Tak Ada yang Bisa Prediksi Gempa
Danny meyakini, jika siklus gempa ideal, maka gempa bisa diramalkan. Tapi sayangnya, gempa adalah fator alam dan banyaknya faktor mempengaruhinya.
Akibatnya, sumber gempa yang berinteraksi dengan hal lain menjadikan gempa susah diketuhui kapan kemunculannya.
"Jadi kalau ada yang bilang akan gempa kapan, misal terjadi di tahun baru atau dua hari lagi atau kapan gitu, bisa dipastikan itu pasti hoaks, jangan ditanya lagi itu pasti hoaks! karena belum ada gempa dapat diprediksi dengan tepat kapan hari dan jamnya," Danny menyudahi.
Advertisement