Liputan6.com, Jakarta - Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim membenarkan pihaknya kembali menemukan rel trem yang dibangun di zaman kolonial Belanda saat proses pembangunan fase 2A Glodok-Kota.
"Ini (rel trem) kemarin yang paling terakhir kita temukan galiannya di bulan Desember pada kedalaman beragam antara 15 sampai 110 centimeter," kata Silvia dalam diskusi daring, Senin (27/12/2021).
Dia menyatakan rel trem tersebut ditemukan di bawah jalur Transjakarta atau di Jalan Pintu Besar Selatan. Lanjut Silvia, pihaknya terus berkomitmen terkait temuan barang bersebelahan saat pembangunan MRT.
Advertisement
"Kami tentu berkomitmen untuk menjaga barang-barang atau arkeologi bersejarah yang kami temukan di sepanjang proyek konstruksi MRT," jelas dia.
Baca Juga
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Hendry Wardhana mengapresiasi komitmen MRT Jakarta dalam menjaga cagar budaya.
"Sebelumnya telah merelokasi cagar budaya Tugu Jam Thamrin ke Monas. Hal ini sudah semestinya dicontoh oleh perusahaan-perusahaan lainnya terutama dalam melaksanakan proyek konstruksi," kata dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Diinvestigasi Arkeolog
Sebelumnya, PT MRT Jakarta menemukan jalur trem peninggalan masa penjajahan saat kegiatan tes tanah untuk pembangunan MRT Fase 2 rute Bundaran HI-Kota.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menyatakan saat ini temuan tersebut sedang diinvestigasi oleh para arkeolog.
"Iya pada akhir Agustus kemarin kami menemukan itu di satu titik di depan Gedung Museum Bank Mandiri," kata Silvia dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).
Nantinya hasil investigasi tersebut akan dilaporkan secara formal dengan Dinas terkait. Silvia menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan DKI dan Tim Sidang Pemugaran (TSP) terkait temuan tersebut.
"Setelah ada investigasi firm hasilnya akan dilaporkan lebih lanjut kepada Disbud secara formal lalu minta arahan tim TSP arahan lanjutnya," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menemukan beberapa temuan fragment keramik atau piring hingga temuan struktur batu bata di Monas. Temuan tersebut kini telah diamankan spesialis arkeologi BUMD bersama pihak Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta.
"Inilah salah satu tantangan besar di Fase II ini. Kami juga harus melindungi cagar budaya. Informasi yang kami dapat di sisi barat Monas ini dahulunya merupakan pasar malam dan lokasi kantor polisi," ujar Silvia, Rabu (12/8/2020).
Dikatakan Silvia, jika hasil penelitian tim arkeologi menyebutkan pengerjaan proyek MRT Fase II harus diubah karena adanya bangunan cagar budaya, maka pihaknya siap untuk melakukan modifikasi desain.
Advertisement