Sukses

Tembak di Tempat Diterapkan di Abepura

Dua polisi dan seorang satpam tewas dalam peristiwa penyerbuan Pasar Abepura. Kapolda Irianjaya mengeluarkan perintah tembak di tempat bagi perusuh.

Liputan6.com, Abepura: Puluhan orang tak dikenal menyerang Pasar Abepura, Irianjaya. Serangan yang terjadi Kamis (7/12) dini hari itu menyebabkan sebuah toko busana dan rumah makan habis dilalap api. Setelah menyerang pasar, para perusuh juga menyerbu Kepolisian Sektor Abepura yang berada tak jauh dari lokasi pasar.

Akibat aksi brutal tersebut, menurut Kepala Kepolisian Resor Jayapura Superintendent Daud Sihombing, tiga orang tewas dan empat orang luka parah. Ketiga orang yang tewas itu terdiri dari dua anggota polisi dan seorang satuan pengamanan. Dua polisi tersebut bernama Sersan Kepala Obed Petur Epa yang tewas akibat luka bacok dan Bhayangkara Dua David Indra yang tewas akibat tembakan senjata rakitan. Sedangkan korban lainnya adalah seorang satpam gedung Dinas Otonom Kota Raja yang tewas karena bacokan. "Jumlah itu belum termasuk empat polisi yang mengalami luka parah," kata Daud.

Berdasarkan keterangan saksi mata, kejadian itu bermula ketika puluhan orang tak di kenal menyerang Pasar Abepura. Kejadian itu sangat mengejutkan masyarakat yang tinggal di sekitar pasar. Para penyerang yang jumlahnya mencapai puluhan orang tersebut datang dari arah gunung yang berada di sekitar Pasar Abepura.

Masih menurut keterangan saksi mata, para penyerang itu mengunakan bom molotov untuk membakar bangunan di pasar tersebut. Untungnya, para pemilik toko sempat memadamkan api sehingga tak sempat merambat ke bangunan lain. Selain itu, satuan Brigade Mobol Polri juga cepat datang ke lokasi, sehinga membuat para perusuh kembali melarikan diri ke arah gunung.

Tak lama berselang, polisi segera menyisir kawasan gunung di dekat lokasi kejadian. Penyisiran ini membuahkan hasil: polisi menemukan puluhan bom molotov dan panah di sebuah rumah penduduk. Polisi juga menahan 30 orang yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan itu.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Polda Irianjaya SY Wenas mengatakan, polisi tak segan untuk mengeluarkan perintah tembak di tempat bagi para perusuh yang terbukti melakukan keributan di Bumu Cendrawasih.

Sementara itu, untuk meredam aksi gejolak yang terjadi di Irianjaya, pemerintah berniat menawarkan saham perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di wilayah Irian kepada pemerintah daerah setempat. Langkah ini dilakukan menyusul keinginan daerah tersebut meminta jatah 85 persen atas penerimaan negara bidang pertambangan dan minyak bumi.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, saat ini tawaran saham perusahaan migas bagi Pemda Irian masih dibahas dalam rancangan Undang-undang Otonomi Khusus. Ia belum memastikan berapa persen saham yang akan ditawarkan.

Tawaran tersebut adalah klausul baru yang diajukan dalam RUU Otonomi Khusus guna melengkapi UU Nomor 22 dan 25 Tentang Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Sebelumnya, Gubernur Irian J.P Solossa meminta agar dalam Otonomi Khusus, perimbangan keuangan antara pusat dan daerah di bidang minyak dan gas bumi diatur terbalik, yaitu 85 persen untuk Pemda dan 15 persen untuk pusat.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini