Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan tenaga kerja Indonesia (TKI) kerap menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia). Namun, dia membantah BNP2TKI terlibat dalam sindikat tersebut.
"Kalau terbukti BNP2TKI terlibat dalam sindikat, langsung kita tutup saja, karena itu sudah kriminal," tegas Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, dalam konferensi pers BNP2TKI di Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Jumhur mengatakan, perdagangan manusia merupakan masalah kriminal yang harus dicegah sejak awal. "Itu masalah kriminal, jadi kita harus bersama-sama menumpasnya," ujar Jumhur.
Selain itu, Jumhur menambahkan, pemerintah bersama dengan BNP2TKI tidak menargetkan jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri, apalagi untuk sektor penata laksana rumah tangga (PLRT) atau informal. Tapi, pemerintah akan berusaha mencarikan pekerjaan di luar negeri, terutama untuk TKI sektor formal.
Menurut data BNP2TKI, pada periode 2011-2012, TKI bermasalah terbesar ada di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar untuk Timur Tengah. Kemudian Taiwan, Singapura, dan Malaysia untuk kawasan Asia Pasifik.(Ado)
"Kalau terbukti BNP2TKI terlibat dalam sindikat, langsung kita tutup saja, karena itu sudah kriminal," tegas Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, dalam konferensi pers BNP2TKI di Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Jumhur mengatakan, perdagangan manusia merupakan masalah kriminal yang harus dicegah sejak awal. "Itu masalah kriminal, jadi kita harus bersama-sama menumpasnya," ujar Jumhur.
Selain itu, Jumhur menambahkan, pemerintah bersama dengan BNP2TKI tidak menargetkan jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri, apalagi untuk sektor penata laksana rumah tangga (PLRT) atau informal. Tapi, pemerintah akan berusaha mencarikan pekerjaan di luar negeri, terutama untuk TKI sektor formal.
Menurut data BNP2TKI, pada periode 2011-2012, TKI bermasalah terbesar ada di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar untuk Timur Tengah. Kemudian Taiwan, Singapura, dan Malaysia untuk kawasan Asia Pasifik.(Ado)