Liputan6.com, Jakarta Menjelang akhir tahun 2021, bursa calon presiden (capres) bergerak dinamis. Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat memperebutkan peringkat pertama elektabilitas.
Untuk sementara Prabowo kembali unggul dengan elektabilitas 20,8 persen, terpaut tipis dari Ganjar yang meraih 20,4 persen.
Baca Juga
Jauh tertinggal di belakang adalah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, yang juga sama-sama memperebutkan posisi ketiga. Setelah sempat turun, elektabilitas Anies kembali rebound dan kini mencapai 10,5 persen. RK membayangi dengan elektabilitas 10,3 persen, tetapi trennya cenderung turun sepanjang tahun ini.
Advertisement
"Prabowo dan Ganjar bersaing ketat memperebutkan posisi unggulan dalam bursa capres, keduanya jauh meninggalkan Anies dan Ridwan Kamil,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Kamis (30/12/2021).
Menurut Leonard, jika terulang kembali muncul dua pasangan seperti pada Pemilu 2014 dan 2019, besar kemungkinan Prabowo dan Ganjar akan berhadap-hadapan dalam kontestasi 2024 mendatang.
Hanya saja, semua masih bergantung apakah tren elektabilitas keduanya tetap tinggi, serta peta dukungan dari partai-partai politik.
Setelah Anies dan RK, menyusul Sandiaga Uno pada peringkat kelima dengan elektabilitas 7,0 persen. Sandi mirip dengan Ganjar, memiliki elektabilitas tinggi tetapi kurang mendapat dukungan dari partainya sendiri. PDIP lebih mengunggulkan Puan Maharani, sedangkan Gerindra hampir bisa dipastikan akan kembali mengusung Prabowo.
Pada urutan berikutnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (4,3 persen), Tri Rismaharini (4,0 persen), dan Erick Thohir (3,7 persen). Lalu ada Khofifah Indar Parawansa (2,5 persen) dan Giring Ganesha (2,2 persen). Puan masih berada di posisi papan bawah dengan elektabilitas 1,5 persen, disusul Mahfud MD (1,1 persen), dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).
Muncul Kelompok Relawan
Nama-nama lain memiliki elektabilitas kurang dari 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 10,1 persen.
"Meskipun banyak nama yang beredar dalam bursa capres, tetapi dengan ketentuan presidential threshold (PT) 20 persen akan sangat membatasi jumlah kandidat yang bakal diusung sebagai capres ataupun cawapres,” tandas Leonard.
Artinya, persaingan menuju 2024 akan berlangsung keras di antara nama-nama yang ada dalam bursa capres. Belum lagi para ketua umum partai politik yang merasa berhak diusung, meskipun elektabilitasnya sangat rendah.
"Tidak heran jika bermunculan kelompok-kelompok relawan untuk mendukung tokoh-tokoh tersebut,” pungkas Leonard.
Survei Indometer dilakukan pada 11-20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling).
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Margin of error survei sebesar ±2,98 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement