Sukses

Bandara Halim Perdanakusuma Sepi Penumpang, Banyak Toko Tutup saat Musim Liburan

Bandara Halim Perdanakusuma sepi penumpang pada liburan Tahun Baru 2022. Penumpang pesawat mengalami penurunan sebanyak 35,36 persen pada Sabtu, 1 Januari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Halim Perdanakusuma sepi penumpang pada liburan Tahun Baru 2022. Penumpang pesawat mengalami penurunan sebanyak 35,36 persen pada Sabtu, 1 Januari 2022. 

Tak hanya itu, sejumlah kedai dan toko di Bandara Halim Perdanakusuma juga tidak beroperasi. Hanya terdapat beberapa toko yang tetap buka.

“Banyak tenants (toko) yang tutup semenjak dari PPKM karena COVID-19 sempat naik lagi," kata Officer In Charge Angkasa Pura Lidia Rahmi di Jakarta Timur, Sabtu, (1/1/2022).

Seperti dikutip dari Antara, jumlah penumpang yang berada di Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 Januari 2022 hanya 1.613 orang.

Sebanyak 675 orang penumpang berasal dari data pintu kedatangan, serta sebanyak 938 orang penumpang berasal dari pintu keberangkatan. Jumlah tersebut berasal dari kedatangan enam pesawat, serta 10 keberangkatan pesawat. Jumlah tersebut masih dapat mengalami peningkatan.

 

 

2 dari 2 halaman

Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma

Terkait revitalisasi, Lidia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah. Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, Bandara Halim Perdanakusuma akan ditutup untuk revitalisasi.

Fadjar mengatakan bahwa perbaikan utama memang menyasar ke landasan lantaran memang kondisinya sudah tua dan tanah di sekitar wilayah Bandara Halim Perdanakusuma mengalami penurunan.

"Saya kurang paham mengenai tanah, tapi yang jelas juga terjadi penurunan, mungkin ada semacam air tanah dan lain sebagainya. Tapi akibatnya runway itu sudah mendekati ambang batas aman. Sebetulnya sudah terjadi, kita ketahuinya kita tutup hampir 2 tahun yang lalu setiap musim Haji 2019 kalau tidak salah," kata Fadjar.

Atas dasar itu, revitalisasi secara total dan menyeluruh terhadap Bandara Halim Perdanakusuma diharapkan dapat menunjang operasional hingga 20 tahun ke depan. Hanya saja, Fadjar belum memastikan berapa lama proses perbaikan itu selesai.

"Yang diperbaikannya leading sektornya adalah dari Kementerian Perhubungan," Fadjar menandaskan.