Liputan6.com, Jakarta - Sekolah Menengah Pertama (SMP) 182 Jakarta menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas dengan kapasitas maksimum 100 persen, mulai hari ini, Senin (3/1/2022).
Menengok langsung situasi tersebut, Tim Liputan6.com melihat scan bardcode Aplikasi PeduliLindungi yang terpasang di area gerbang masuk sekolah.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, tempat cuci tangan dan hand sanitizer juga disiapkan sebagai syarat wajib sebelum masuk ke dalam ruang kelas.
"Murid-murid juga masuknya berbaris berjarak satu per satu, masuk pukul 06.30 WIB," kata Kepala Tata Usaha SMP 182 Jakarta, Nur Syaidah saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Senin (3/1/2022).
Sesampainya di ruang kelas, pelajar dan guru tidak diperkenankan melepas masker. Pembelajaran pun berlangsung dengan duduk secara berjarak sesuai protokol kesehatan.
Kendati jika ditemukan murid yang kurang sehat, sekolah menyediakan ruang isolasi lengkap dengan ranjangnya.
Nur Syaidah menjelaskan, murid masuk di SMP 182 hari ini sudah 100 persen, artinya mulai dari kelas VII sampai kelas IX semua melakukan pembelajaran tatap muka.
"Total tiga angkatan SMP 182 ada 900 murid, per kelasnya ada 36 siswa, Alhamdulillah berjalan lancar," kata Nur Syaidah.
Dilarang Jajan di Luar
Pada jam istirahat, para murid tidak diperkenankan jajan di luar. Memang untuk sementara ini, kantin belum dioperasikan pihak sekolah untuk berjualan.
"Anak-anak diminta membawa bekal dari rumah untuk dimakan di jam istirahat," ungkap Nur Syaidah.
Nur Syaidah menjelaskan, jam belajar diterapkan pada PTM penuh kali ini masih dibatasi hingga pukul 11.00 WIB. Nantinya secara serentak para murid akan dipersilakan pulang ke rumah masing-masing.
"Biasanya full day itu sampai lewat jam 12, tapi sekarang masih sampai jam 11 dulu mengikuti aturannya. Tapi sepulangnya tidak ada lagi belajar daring, selesai semua hari ini sampai jam 11, paling dikasih tugas di rumah," kata Nur Syaidah menandasi.
Advertisement