Liputan6.com, Jakarta - Masih terus dilaporkan penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.
Dilaporkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, ada penambahan 299 orang dinyatakan positif Corona pada hari ini, Selasa (4/1/2022).
Sehingga sampai kini di Indonesia total akumulatif terdapat 4.263.732 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Untuk penambahan kasus sembuh ada 168 orang pada hari ini. Hingga saat ini sebanyak 4.114.969 pasien berhasil sembuh dan negatif Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini bertambah 3 orang. Total akumulatifnya terdapat 144.105 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia sampat saat ini.
Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Senin 3 Januari 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Selasa (4/1/2022) pada jam yang sama.
Â
Menko Luhut Sebut Tak Ada Negara yang Telaten Tangani Covid-19 Seperti Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak ada negara di dunia yang begitu telaten mengatasi masalah Covid-19 seperti Indonesia.
Hal itu lantaran penanganan Covid-19 di Indonesia dilakukan secara terpadu mulai dari jajaran paling atas hingga ke paling bawah.
"Kalau Anda lihat, hampir tidak ada (negara) di dunia ini sekarang, yang telatennya seperti kita menangani Covid-19 ini. Artinya terpadu, terintegrasi, holistik, dan ada meeting reguler yang dilakukan dari mulai pimpinan tertinggi sampai ke bawah," katanya dalam konferensi pers hasil rapat terbatas evaluasi PPKM secara daring dikutip dari Antara, Senin 3 Januari 2022.
Menurut Koordinator PPKM Jawa Bali itu, koordinasi yang baik dalam penanganan Covid-19 merupakan salah satu faktor utama terkendalinya pandemi di Indonesia untuk saat ini. Namun, hal itu tidak boleh menjadikan Indonesia jumawa dan sombong.
"Tadi Presiden juga sampaikan pesan, penanganan (yang baik) bukan hanya Covid-19, yang lain pun harus kita laksanakan seperti ini sehingga betul-betul bisa menyelesaikan masalah," katanya.
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengatakan upaya kontigensi pun telah pemerintah susun untuk menghadapi gelombang virus Omicron yang kini telah menyebar di dalam negeri.
Ia pun memastikan kesiapan Indonesia mulai dari tempat karantina, rumah sakit, obat-obatan, hingga alat kesehatan untuk menghadapi penyebaran Omicron.
Selain kesiapan yang lebih baik, Luhut juga menyebut kedisiplinan Indonesia terhadap protokol kesehatan yang lebih baik ketimbang sejumlah negara lain.
"Kenapa kita lebih bagus daripada negara lain seperti, misal India, yang sekarang juga alami Omicron, saya ingin sampaikan, karena kita lebih disiplin memakai masker, misalnya, dibandingkan misal di Amerika atau Inggris atau mana saja," ucap Luhut.
Luhut mengatakan terkendalinya Covid-19 juga membuat ekonomi bisa ikut pulih. Bahkan ia mengklaim ekonomi Indonesia jadi salah satu yang terbaik.
Luhut menegaskan pemerintah menghitung dengan detail dan menyusun upaya antisipasi untuk menghadapi keadaan yang terburuk.
Mantan Menko Polhukam itu menyebutkan kemungkinan Omicron memang sudah menyebar di publik. Oleh karena itu, disiplin perlu terus diterapkan.
"Kita tidak perlu takut berlebihan, paranoid. Tapi pemakaian (masker) ini dalam ruang publik itu diharuskan. Saya pikir kita harus saling mengingatkan. Saya pikir kita tetap rileks tapi disiplin, itu saya kira akan bisa mencegah kita masuk pada keadaan yang lalu," pungkas Luhut.
Â
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.
4 Fungsi Posko Tangguh Covid-19 Tingkat Desa
Advertisement