Sukses

Kapolri Luncurkan Vaksinasi Merdeka Anak di 30 Provinsi

Listyo meminta masyarakat dan petugas tidak lengah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Terlebih dengan kemunculan varian Omicron yang terus berkembang di 199 negara dunia.

Liputan6.com, Jakarta Percepatan vaksinasi nasional dalam menekan laju penyebaran Covid-19 telah menyasar ke pelajar dan anak-anak. Polri pun meluncurkan program Vaksinasi Merdeka Anak demi mendukung upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19.

"Untuk mempercepat akselerasi arahan Presiden, hari ini kita laksanakan launching Vaksinasi Merdeka Anak bersama serentak di 30 provinsi, 30 Polda dengan didukung tenaga vaksinator dari TNI-Polri, relawan Dinkes, dan tentunya seluruh rekan yang terlibat," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di SDN Mangga Dua Selatan 01, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2021).

Listyo meminta masyarakat dan petugas tidak lengah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Terlebih dengan kemunculan varian Omicron yang terus berkembang di 199 negara dunia.

"Sementara di Indonesia ada 254 kasus dan terus bertambah, di mana 239 berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, sementara saat ini sudah ada 15 orang ditemukan tertular terkonfirmasi positif karena transmisi lokal," jelas dia.

Berdasarkan hasil survei dari Kementerian Kesehatan, Listyo melanjutkan, 83 hingga 92 persen masyarakat yang sudah menerima vaksin memiliki kekebalan melawan Covid-19.

Sementara untuk usia 1 hingga 11 tahun memiliki kekebalan 71,4 persen lebih rendah, sehingga perlu segera menerima vaksinasi.

 

2 dari 2 halaman

Terima Dua Dosis Vaksin Masih Bisa Kena Omicron

Untuk masyarakat yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 pun, memang masih dapat terinfeksi varian Omicron.

Namun efeknya hanya mengalami gejala ringan dan berangsur sembuh.

"Yang sudah divaksin itu berpotensi terhadap vatalitas. Ini yang menjadi tantangan kita ke depan untuk bagaimana akselerasi vaksinasi ke anak-anak kita, karena Bapak Presiden telah membuka PTM 100 persen dan di satu sisi ini kebutuhan anak-anak kita yang selama ini kehilangan kesempatan waktu untuk belajar karena pembelajaran jarak jauh," Listyo menandaskan.