Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memastikan, 1.300 guru dan warga sekolah yang mengikuti tes PCR Covid-19 secara acak pada awal pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hasilnya negatif.
"Kemarin saat hari Senin, awal PTM digelar, sebanyak 1.300 guru, pegawai administrasi dan lainnya dilakukan surveilans, hasilnya alhamdulillah negatif Covid-19," tutur Arief, Rabu (5/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, bukan sekali saat awal PTM saja dilakukan surveilans, melainkan akan terus dilakukan selama PTM berkapasitas 100 persen dilaksanakan di sekolah tingkat PAUD sampai SMA.
Hal ini dilakukan, untuk tetap melindungi siswa di sekolah dan juga para tenaga pengajarnya. Sehingga, kegiatan belajar mengajar tetap bisa digelar sembari meminimalisir penularan Covid-19 di sekolah.
"Makanya, sekarang ini Pemkot sedang masif melakukan surveilans itu, khususnya menyikapi antisipasi PTM di sekolah. Terlebih varian Omicron sudah masuk di Indonesia, makanya kita tetap waspada," tutur Arief.
Sementara itu, pada hari ini pun, 200 guru dan warga sekolah di Kota Tangerang juga mengikuti surveilans di GOR Karawaci.
PTM 100 Persen di Kota Tangerang Digelar Secara Bergantian
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen berjalan dengan aturan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 yang ketat.Â
PTM dengan kapasitas 100 persen ini dilaksanakan di sekolah negeri maupun swasta di Kota Tangerang, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA.
"Definisi PTM 100 persen yang kita implementasikan adalah kelasnya diisi 100 persen oleh murid, akan tetapi kapasitas sekolah tetap kita kurangi. Jadi tetap bergantian," tutur Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Selasa (4/1/2022).
Jadi misalnya jenjang SD hari ini kelas 1 dan 6 atau dua kelas saja yang melakukan PTM 100 persen. Lalu, keesokan harinya kelas 5 dan kelas 2, sementara sisanya masih melakukan daring secara bergantian. Teknisnya diserahkan kepada masing-masing sekolah.
Lebih lanjut, Arief menuturkan, Satgas Covid-19 di kelas diaktifkan kembali guna membantu pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan.
"Ditambah lagi untuk kantin belum boleh beroperasi, anak didik diimbau untuk makan dan minum di kelasnya masing-masing, tidak diizinkan makan di luar kelas, terlebih di luar sekolah," tuturnya.
Advertisement