Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Randugunting yang berada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (5/1/2022). Jokowi mengatakan, keberadaan waduk dapat membuat ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia semakin baik.
Pasalnya, waduk dapat menampung air sebanyak mungkin. Sementara itu, kata Jokowi, air merupakan kunci dari ketahanan dan kemandirian pangan.
Advertisement
Baca Juga
"Kita berharap dengan selesainya Waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini, ketahanan pangan kita akan semakin baik, kemandirian pangan kita akan semakin baik karena kunci dari ketahanan pangan adalah air. Dan air itu akan ada kalau kita memiliki waduk sebanyak-banyaknya," kata Jokowi saat peresmian dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
Adapun Bendungan Randugunting memiliki kapasitas tampung air sebesar 14,4 juta meter kubik. Selain itu, bendungan tersebut mampu mengairi 650 hektare sawah yang berada di Kabupaten Blora, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang.
"Alhamdulillah kita bisa melihat Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah telah selesai dan bisa dimanfaatkan," kata dia.
Jokowi juga berharap agar Bendungan Randugunting dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Blora. Sehingga, akan mendorong perekonomian masyarakat setempat.
"Terakhir, kita harapkan Waduk Randugunting ini juga bisa menjadi tempat pariwisata yang sangat baik bagi Kabupaten Blora dan masyarakat di sekitar Kabupateb Blora," ujar Jokowi.
Pembangunan bendungan mulai dikerjakan pada 2018
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Randugunting menjadi merupakan bendungan ke-14 yang akan diresmikan Presiden Jokowi dari 15 bendungan yang selesai 2021. Dari tahun 2015 hingga 2020, sebanyak 14 bendungan juga telah selesai dan dioperasikan.
Pekerjaan fisik bendungan dengan kapasitas tampung 14,43 meter kubik ini telah rampung, lebih cepat 10 bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya berakhir pada November 2022.
Bendungan Randugunting sudah sejak tahun 1990-an direncanakan untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan Rembang. Pembangunan bendungan sendiri mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 tanpa kendala teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.
Pembangunan Bendungan Randugunting berada di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya - PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 880 miliar.
Selain penyediaan air baku dan irigasi, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektare juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75 persen atau sebesar 81 meter kubik/detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.
Advertisement