Liputan6.com, Jakarta Nama Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono digadang-gadang akan menjadi Penjabat (PJ) gubernur menggantikan Gubernur DKI Anies Baswedan yang akan segera mengakhiri masa dinasnya tahun ini. Istana pun belakangan merespons hal itu.Â
Diketahui, hal itu dikarenakan penundaan Pilkada yang hingga 2024, sehingga sejumlah daerah membutuhkan PJ, termasuk DKI.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak, belum ada pembicaraan Istana soal Heru menjadi PJ Gubernur DKI," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dalam keterang pers daring, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (8/1/2022).
Pratikno menambahkan, pembahasan soal PJ gubernur tidak berproses di Istana. Dia menyatakan, hal itu menjadi urusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).Â
"Belum ada, PJ kan banyak di daerah lain, prosesnya juga kan di Kemendagri ya," tutunya.Â
Secara teknis, PJ akan dipilih oleh Kemendagri dan diusulkan kepada Presiden Joko Widodo. Munculnya Sosok Heru Budi Hartono bukan tanpa sebab. Dia memiliki rekam jejak kuat di DKI sebelum menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden sejak 2017 hingga saat ini.
Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1965 itu mengawali karirnya sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada tahun 1993 silam. Selang dua tahun, Heru menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara pada 1955.
Pada tahun 1999, Heru ditunjuk menjadi Kepala Sub-Bagian Pengendalian pelaporan Kota Jakarta Utara. Karirnya berlanjut menjadi Kepala Sub Bagian Sarama dan Prasarana Kota Jakarta Utara pada 2002.
Rekam Jejak
Pada 2008, Heru berkantor di Jakarta Utara sebagai Kepala Bagian Umum dan lanjut menjadi Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan.
Kemudian ditunjuk sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta pada 2013. Barulah pada 2014, karir Heru kian cemerlang usai ditunjuk sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Dia menjadi Wali Kota Jakarta Utara ditujuk oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo. Heru menjabat kursi tersebut selama setahun dan akhirnya kembali menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, juga di DKI Jakarta.
Heru pun sempat digandeng oleh Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, melalui jalur independen. Namun, ketika akhirnya lewat jalur dukungan partai politik, pilihan Ahok jatuh pada Djarot Syaiful Hidayat.
Advertisement