Sukses

3 Pernyataan Megawati untuk Jokowi di Acara Puncak HUT ke-49 PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato di acara puncak HUT ke-49 PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah pernyataan yang ditujukan khusus kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pidatonya di acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PDIP.

Acara tersebut dihadiri secara virtual oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin hingga jajaran menteri lainnya.

Salah satunya, Megawati menyampaikan kritiknya kepada Jokowi terkait meroketnya harga minyak goreng, cabai, dan harga kebutuhan pokok lainnya.

"Saya sering lihat harga cabai sekian, minyak goreng sekian. Aneh betul saya, kok (masalah) klasik amat ya," kata Megawati, Senin (10/1/2022).

Meski menyampaikan kritik, Megawati menegaskan bahwa partainya mendukung penuh kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam penanganan pandemi Covid-19.

Megawati menyatakan, kepemimpinan Jokowi mampu merespons berbagai persoalan selama pandemi.

"Hal ini tidak terlepas dari kuatnya dukungan rakyat yang menjadikan gotong royong sebagai senjata yang paling ampuh dan efektif di dalam menghadapi pandemi. Gotong royong adalah saripati Pancasila," ucap dia.

Berikut deretan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Jokowi dalam sambutan di acara puncak HUT ke-49 PDIP dihimpun Liputan6.com:

2 dari 5 halaman

1. Sentil soal Harga Minyak Goreng

Ketua Umum PDI Perjuangan menyampaikan kritiknya pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait meroketnya harga minyak goreng, cabai dan harga kebutuhan pokok lain.

Kritik tersebut disampaikan Megawati dalam sambutan acara puncak HUT ke-49 PDIP yang dihadiri Jokowi dan para menteri.

"Saya sering lihat harga cabai sekian, minyak goreng sekian. Aneh betul saya, kok (masalah) klasik amat ya," kata Megawati, Senin (10/1/2022).

Megawati menyebut kenaikan harga kebutuhan pokok sangat aneh sebab itu adalah masalah klasik yang tak kunjung selesai, meski telah puluhan tahun merdeka.

"76 tahun merdeka masa sih begitu aja, gimana salahnya, ini auto kritik. Saya juga mengkrik ketika (masih) di DPR," ucap dia.

Megawati menceritakan bahwa masalah kenaikan pangan telah didengarnya sejak dirinya masih menduduki kursi DPR. Oleh karena itu, ia mengaku heran masih menemukan masalah serupa di masa kini.

"Saya sering kali, makanan saya tiap hari. Karena petani-petani minta Bu Mega datang hanya karena harga bawang akan jatuh. Tapi kok sampai hari ini masih klasik, sebetulnya ada apa ya," papar Megawati.

3 dari 5 halaman

2. PDIP Dukung Kebijakan Jokowi-Ma'ruf soal Pandemi Covid-19

Megawati pun menegaskan partainya mendukung penuh bijakan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam penanganan pandemi Covid-19. Dirinya menyatakan kepemimpinan Jokowi mampu merespons berbagai persoalan selama pandemi.

"Hal ini tidak terlepas dari kuatnya dukungan rakyat yang menjadikan gotong royong sebagai senjata yang paling ampuh dan efektif di dalam menghadapi pandemi. Gotong royong adalah saripati Pancasila," kata Megawati.

Megawati mengemukakan, tantangan rakyat Indonesia saat ini lebih berat dibanding dahulu. Ia mengambil konteks penanganan Covid-19.

"Perjuangan saat ini beda corak dan sifatnya. Bung Karno menegaskan bahwa perjuangannya lebih mudah karena melawan penjajah, sementara perjuangan kita menjadi lebih sulit karena berhadapan dengan bangsa sendiri," kata Megawati.

"Namun fakta di lapangan terasa lain. Masih saja ada kekuatan antikemajuan. Mereka menolak berbagai bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir. Mereka menolak berbagai bentuk uluran tangan pemerintah seperti vaksin," sambung dia.

4 dari 5 halaman

3. PDIP Selalu Ada di Belakang Jokowi

Megawati menyebut masih ada pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemi Covid-19. Menurut Mega, pihak-pihak tertentu mendiskreditkan kinerja pemerintah dan memanfaatkan pandemi untuk menyerang pemerintah.

"Saya juga melihat masih saja ada kelompok politik memancing di air keruh mereka memanfaatkan pandemi untuk mendiskreditkan pemerintah," ujar Megawati.

Megawati mengaku heran masih ada pihak yang menghina Presiden Jokowi. Meski demikian, Mega meminta Jokowi tidak perlu memasukkan ke hati dari pembenci. Sebab, Megawati dan PDIP selalu berada di belakang Jokowi.

"Saya ingat waktu di istana penutupan paskibra. Saya kan ngomong, spontan saja, bayangkan presiden kita loh dibilang Pak Jokowi kodok lah apalah tapi saya bilang sama beliau sudah bapak enggak perlu masuk ke hati," kata Megawati.

Megawati memastikan seluruh kader PDIP siap membela Jokowi dari serangan haters.

"Saya berada di belakangmu dengan seluruh yang namanya anak-anak dari PDIP," tegas dia.

Selain itu, Megawati mengaku heran banyak serangan ke Jokowi justru datang dari pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 yang lalu.

"Yang paling saya itu enggak suka, yang milih-milih presiden kita sendiri, tapi kalau udah, enak saja. Loh mestinya, siapa suruh kenapa kamu milih dia. Ini kan jadi kan apa ya tidak ada itu tadi dedikasi gitu," pungkas Megawati.

5 dari 5 halaman

Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19