Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 36 warga di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat dinyatakan positif Covid-19. Upaya tracing pun dilakukan dengan menyiapkan lokasi swab dan PCR bagi warga di RW 002. Â
"Kami lakukan tracing ke 500 orang. Itu kami swab atau PCR," kata Lurah Krukut, Ilham Nurkarin kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Ilham menerangkan, warga yang dinyatakan positif melalui tes swab antigen langsung dirujuk ke Wisma Atlet untuk menjalani karantina secara terpusat.
Sebelumnya, Ilham telah menjelaskan temuan ini usai salah satu warga Krukut ada yang terkonfirmasi Covid-19. Ilham menyatakan, berdasarkan info dari Kepala Puskesmas Tamansari, pasien tersebut dinyatakan sebagai suspek kasus Omicron.
Kendati begitu, 35 warga Krukut yang dinyatakan positif Covid-19 itu belum bisa dipastikan apakah terinfeksi varian Omicron atau bukan. Namun menurut Ilham, gejala yang dialami warganya tidak berat.
"Gejala-gejalanya sih enggak terlalu berat, kebanyakan pilek, flu, sakit kepala. Enggak ada yang sampai butuh bantuan oksigen, enggak sampai ke situ," jelasnya.
Adalah R, seorang ibu yang dilaporkan menjadi suspek Covid-19 varian Omicron. Dari pengakuan R, dia sempat berkunjung ke Puncak, Bogor, Jawa Barat bersama rekan-rekannya.
Berikut deretan faktanya yang dihimpun Liputan6.com:Â
1. Satgas Lakukan Tracing
Lurah Krukut, Ilham Nurkarin, mengatakan pihaknya menyiapkan empat lokasi swab dan PCR yang diperuntukkan bagi warga RW 002, yakni di Puskesmas Kelurahan, Lapangan SMK 35, Krukut Pasar dan Lapangan Garuda. Adapun, targetnya 500 orang.
"Di swabnya dua kali, ada yang antigen sama PCR. Kan kalau antigen udah keluar hasilnya sebelumnya PCR itu minimal dua hari. Tapi kalau positif antigen pun udah jadi dasar mereka melaksanakan isolasi terkendali di Wisma Atlet," jelas Ilham.Â
Sebelumnya, Ilham telah menjelaskan temuan ini usai salah satu warga Krukut ada yang terkonfirmasi Covid-19. Ilham menyatakan, berdasarkan info dari Kepala Puskesmas Tamansari, pasien tersebut dinyatakan sebagai suspek kasus Omicron.
Â
Advertisement
2. Mini Lockdown
Kini pihaknya melakukan upaya pencegahan Covid-19 lewat sosialisasi keliling. Ilham mengaku, pihaknya setiap hari keliling untuk mensosialisasikan pentingnya 3M.
Pihaknya juga membagikan masker kepada warga dan mengimbau mereka untuk membatasi aktivitas keluar masuk.
"Orang luar yang bukan warga setempat tidak dibolehkan untuk masuk. Orang dari dalam juga harus menunjukan hasil swab negatifnya," ujarnya.
3. Diduga Transmisi Lokal
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, suspek Omicron di Kelurahan Krukut diduga berasal dari transmisi lokal.
"Ini transmisi lokal karena berawal dari kasus, kasus yang pertama diketahui tidak mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri, berarti transmisi lokal. Tapi bisa jadi ibu R ini ketularannya dari orang lain yang tidak diketahui karena mungkin gejalanya ringan, jadi tidak disadari sumber penularannya," katanya di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Sampai saat ini, Dwi mengungkapkan, setidaknya sudah ada 36 orang positif Covid-19 di Kelurahan Krukut. Temuan itu didapat dari penelusuran kasus Covid-19 salah satu dari 36 orang tersebut.
"Yang diketahui paling awal si ibu R ini, kemudian tracing diteruskan dan kemudian kepada semua yang pernah berkaitan yang semuanya tinggal juga di daerah Krukut tersebut kita lakukan tracing yang diperluas," ujar dia.
Advertisement
4. Kemungkinan 35 Warga Lainnya Suspek Omicron
Dinkes DKI Jakarta juga mengungkap bahwa tidak menutup kemungkinan puluhan warga Krukut itu juga suspek Omicron. Pasalnya, temuan kasus itu dari orang pertama yang kini menjadi suspek Omicron.
"Awalnya dari satu orang, tapi kemudian karena dia Omicron tentu orang lain yang berhubungan punya kaitan hubungan kemungkinan terjadi hubungan penularan yang di-tracing tentu kemungkinannya juga Omicron," paparnya.
Diketahui, pada Desember 2021, Ibu R berserta tetangganya di Kelurahan Krukut memang bepergian bersama. Namun gejala baru dirasakan beberapa hari kemudian.
"Bisa jadi ya itu tadi yang saya bilang, kita mengenali Ibu R ini sebagai kasus yang pertama, tapi bisa jadi dia sebenarnya ketularan dari orang lain yang ada di lingkungannya yang tidak terdeteksi, karena kalau Omicron kan gejala mayoritasnya ringan, enggak menyadari. Itu susahnya Omicron, enggak ngeh bahwa dia Covid," papar dia.
5. Gejala Sama Seperti Pasien Covid-19
Sementara itu, Kepala Puskemas Kecamatan Tamansari, dr Syukur Pelianus mengatakan gejala-gejala yang ditunjukkan R sama seperti pasien Covid-19 pada umumnya. R disangka tertular virus Corona berdasar hasil pemeriksaan PCR. Saat itu mengarah ke sana.
Tapi, masih perlu dibuktikan lebih lanjut melalui whole genome sequencing.
"Hasil pemeriksaan PCR ada sesuatu diperiksa di lab oh ini kelihatannya mengarah ke sana (omicron). Ini sudah diperiksa cuma belum keluar hasilnya," jelas Syukur soal kasus di Krukut.
Menurut dia, pemeriksaan sampel tergantung dari banyaknya sampel yang tengah diperiksa. Biasanya, paling cepat membutuhkan waktu 7 hari.Â
"Rata-rata 7 hari," lanjut dia.
Advertisement
6. Sempat Jalan-Jalan ke Puncak
Syukur menjelaskan, tim medis telah melakukan wawancara kepada R untuk memastikan riwayat perjalanan pasien. Informasi yang diterima, R bersama teman-temannya pernah berkunjung ke kawasan Puncak, Bogor Jawa Barat.
"Iya ke Puncak. Mungkin (transmisi lokal). Yang pasti dia tidak ada riwayat ke luar negeri," terang dia.
Karena itu, kini Satgas Covid-19 tingkat Kota Jakarta Barat melakukan pelacakan. Dalam hal ini, yang digali ia beraktivitas di wilayah mana saja, dan bertemu dengan siapa saja.
Syukur menerangkan, orang-orang yang pernah berinteraksi dengan R dilakukan swab test antigen dan PCR. Akhirnya ditemukan 36 warga dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19.
"Pada hari pertama, ada 84 orang yang dicek, dan hari Jumat 60-an dicek," tandas dia.
7. Logistik untuk Warga Isoman Dijamin
Menyikapi diterapkannya kebijakan mikro lockdown pada RW 002, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Lurah Krukut, Ilham Nurkarin memastikan, bahwa kebutuhan logistik untuk warga RW 002 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya terjamin.
"Sebagai bentuk tanggung jawab dan bentuk kepedulian, jadi kita tidak hanya melaksanakan lockdown lokal, tapi kita juga memberikan kebutuhan pokok untuk mereka yang karantina," kata dia kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Ilham menyebut, terdapat empat Rukun Tetangga (RT) di RW 002 yang terisolasi akibat kebijakan micro lockdown. Sekitar 600 jiwa atau 290 Kepala Keluarga (KK) di wilayah tersebut juga menjalani isolasi mandiri.
Dia menyatakan, bantuan untuk warga terdampak telah didistribusikan. "Kemarin juga kita bantu dari kelurahan untuk 500 kilogram yang sudah diserahkan ke Pak RW untuk disalurkan ke warga," ujar Ilham.
Ilham menerangkan, bantuan juga datang dari Polres Jakbar. Dia pun memastikan bahwa stok logistik cukup untuk memenuhi kebutuhan warga selama satu pekan ke depan.
Â
Elza Hayarana Sahira
Advertisement