Liputan6.com, Jakarta Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung Budi Ruswanto menyebut beberapa bangunan di Lapas Rangkasbitung retak akibat gempa dengan kekuatan magnitudo 6.6 di Banten.
Budi menyatakan pihaknya sudah melakukan upaya penanganan pertama untuk keselamatan para narapidana.
"Pada saat terjadi gempa, petugas melakukan evakuasi dengan mengumpulkan seluruh napi di lapangan serba guna," ujar Budi dalam keterangannya, Sabtu (15/1/2022).
Advertisement
Pengumpulan narapidana di lapangan serba guna dilakukan berkoordinasi dengan aparat penegah hukum (APH) setempat demi membantu siaga pengamanan.
"Selain itu, kami juga melakukan koordinasi lisan dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lebak untuk meminta bantuan siaga bencana," kata Budi.
Langkah lanjutan yang diambil yakni koordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Lebak terkait kondisi bangunan. Dia menyebut beberapa bangunan mengalami keretakan sehingga harus dikosongkan.
"Hal ini dilakukan untuk melindungin hak narapidana, yakni memperoleh keselamatan," kata dia.
50 Narapidana Dipindahkan
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Banten Tejo Harwanto menyebut pihaknya mengevakuasi 50 narapidana akibat terjadinya kerusakan beberapa bangunan. Evakuasi dilakukan pada Jumat, 14 Januari 2022 malam.
"Jumat malam kami mengosongkan lima kamar hunian dengan memindahkan 50 orang narapidana. Rincannya adalah 25 orang dipindahkan ke Rutan Pandeglang, sementara 25 orang lagi dipindahkan ke Lapas Serang," kata Tejo.
Â
Advertisement